Desa Tapis Bangun Kawasan Kuliner untuk UMKM, Dilengkapi Pementasan Seni dan Budaya

Desa Tapis Bangun Kawasan Kuliner untuk UMKM, Dilengkapi Pementasan Seni dan Budaya

PASER - Pemerintah Desa (Pemdes) Tapis, Kecamatan Tanah Grogot berencana membangun kawasan wisata kuliner. Kawasan ekonomi kreatif ini ditargetkan rampung kurun waktu 2022-2023. Dengan memanfaatkan lahan kosong desa dengan panjang 35 meter dengan lebar 25 meter. Kepala Desa Tapis, Dody Ismanu mengatakan, alasan dihadirkannya wisata kuliner dikarenakan banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di desa itu. Sehingga dirasa tepat memberikan ruang di salah satu titik pusat keramaian desa. Dikatakannya kawasan wisata kuliner ini berada di RT 7. "Di Tapis ada 71 UKM. Dengan adanya kawasan wisata kuliner sebagai wadahnya, ini cara kami mendukung pelaku usaha," kata Dody Ismanu, kepada nomorsatukaltim.com - Disway Kaltim, Minggu (6/3/2023). Mengenai pengembangan kawasan kuliner, dijelaskan Dody, bakal menjalin kerja sama dengan pihak lain. Seperti yang telah dilakukan dengan perbankan. Di sisi lain telah mengalokasikan dana desa senilai Rp 65 juta dari yang seharusnya Rp 175 juta. "Sudah menyediakan 10 unit tenda sarnafil hasil kerja sama Pemdes Tapis dengan Bankaltimtara KC Tana Paser," sambung Ketua Yayasan Paser Peduli Sesama. Ia bilang, nominal Rp 65 juta dari dana desa ini dimanfaatkan untuk pengembangan fasilitas wisata kuliner. Sementara terpangkasnya anggaran yang dialokasikan hingga ratusan juta akibat penyesuaian Perpres 104 Tahun 2021 yang sempat jadi polemik. "Harusnya anggarannya Rp 175 juta. Namun ada penyesuaian jadinya kami anggarkan wisata kuliner secara bertahap," pungkasnya.   Selain memberikan wadah terpusat pada satu titik, hadirnya wisata kawasan kuliner ini juga secara langsung mengurai kemacetan. Pasalnya, selama ini aktivitas masyarakat di tepi jalan. Sehingga kawasan ini juga untuk menata pelaku UKM. Mengingat, wilayah pecahan Desa Jone 10 tahun silam itu, dihuni oleh 1.219 KK dengan total 4.334 jiwa di 9 RT. Dengan terpusatnya aktivitas perdagangan di satu tempat, Dody meyakini persoalan tersebut setidaknya dapat diminimalkan. Konsep pendukung lainnya juga telah dimatangkan. Nantinya, kawasan tersebut juga untuk pementasan seni dengan melibatkan paguyuban-paguyuban seni budaya dan sanggar seni yang ada di Desa Tapis. Hal ini ditujukan agar suasana kawasan tetap hidup. Selain itu melibatkan BUMDes sebagai pengelola. (asa/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: