‘Raksasa’ Pengangkut Batu Bara Kutim Dijadikan Monumen, Jadi Ikon Baru Sangatta Utara

‘Raksasa’ Pengangkut Batu Bara Kutim Dijadikan Monumen, Jadi Ikon Baru Sangatta Utara

Kutim, nomorsatukaltim.com – Pemkab Kutai Timur (Kutim) tengah membuat ikon baru Sangatta Utara. Truk HD (Heavy Duty) pengangkut batu bara itu akan dipajang menjadi monumen. Sebab Sangatta juga dikenal sebagai kota tambang. Walaupun hanya sekadar memindahkan, namun prosesnya tidak segampang yang dipikir. Bahkan rencana ini sebenarnya muncul sejak 2017 lalu. Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kutim bersama pemkab memang memunculkan gagasan tersebut. Tapi ternyata, prosesnya sangat panjang dan berliku. Pertama mengenai proses perizinan. Ternyata izin membuat truk HD itu harus mendapat restu dari Presiden RI, Jokowi terlebih dahulu. Sebab, truk tersebut rupanya merupakan aset negara yang nilainya di atas Rp 40 miliar. “Jadi mesti mendapat tanda tangan presiden. Dan baru didapat pada 2021 kemarin serta sudah ada serah terima kepada daerah,” ucap Kasmidi Bulang, wakil Bupati Kutim pada Disway Kaltim. Kemudian lokasi peletakan ikon baru Sangatta Utara tersebut awalnya direncanakan di Polder Ilham Maulana Sangatta. Namun setelah dilakukan kajian, ternyata tanahnya tidak cocok. Tidak ada penopang kuat hingga 30 meter ke dalam tanah. Hal ini yang membuat pilihannya berpindah ke Taman Bukti Pandang, di Komplek Perkantoran Bukit Pelangi. “Sementara di sini sudah dikaji pula bahwa kekuatan tanahnya mencukupi,” tuturnya. Saat ini truk yang diklaim terbesar di dunia itu sedang dalam proses perakitan. Karena proses pemindahannya dilakukan dengan memisahkan tiap material truk seberat 237 ton itu. Pada Senin (31/1/2022) sore seluruh material sudah berada di Taman Bukit Pandang. Maka tinggal merakitnya kembali yang diperkirakan membutuhkan waktu 40 hari. Truk Liebher T 282 itu punya dimensi yang cukup besar. Memiliki panjang 14,5 meter, lebar 7,8 meter serta tinggi mencapai 7,4 meter. Wajar saja jika pemindahannya harus dilakukan dengan cara dibongkar seluruh materialnya untuk kemudian dirakit kembali. Sementara itu Manager External Relation PT KPC, Yordhen Ampung mengatakan, pihaknya selalu ingin membantu Pemkab Kutim. Upaya membuat ikon tambang ini juga jadi cara pemerintah untuk menciptakan potensi wisata bagi warga. “Apalagi tidak semua orang bisa masuk tambang. Sementara semua orang kenal Sangatta adalah kota tambang. Makanya salah satu alat besar yang ada kami bawa keluar,” ucap Yordhen. (bct/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: