Kepastian Gelaran Popda Kaltim Dinanti

Kepastian Gelaran Popda Kaltim Dinanti

Paser, nomorsatukaltim.com - Sempat tertunda selama dua kali pada 2021 lalu, perhelatan pekan olahraga pelajar daerah (Popda) ke XVI Kaltim direncanakan digelar akhir Maret tahun ini. Tentunya kabar baik semua kontingen kabupaten/kota yang bakal ambil bagian yang bakal dihelat di Kabupaten Paser selalu tuan rumah. Namun hingga jelang akhir Januari kepastian perhelatan Popda belum ada kepastian. Terlaksana sesuai jadwal, tertunda atau tidak dihelat sama sekali. Pasalnya sampai sekarang ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, belum menerima surat secara resmi dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Kaltim tentang kejelasan kepastian jadwal perhelatan. "Informasi yang kami terima rencananya akan rapat koordinasi kembali. Menghadirkan seluruh kepala dinas pemuda dan olahraga se-Kaltim. Membicarakan lebih lanjut tentang pelaksanaan Popda," kata Kepala Disporapar Kabupaten Paser, Muksin, kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: Gubernur Resmi Menunda Popda Mantan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Paser ini mengharapkan awal Februari sudah rapat terkait kejelasan gelaran ajang bergengsi dua tahunan itu. Meski terbilang menyisakan satu bulan lagi, ia merasa waktunya masih cukup untuk mempersiapkan semuanya. "Masih memungkinkan. Seandainya rapat dilaksanakan awal Februari dan diputuskan akhir Maret terlaksana, masih ada waktu sekitar tujuh pekan. Untuk venue sudah siap dan semuanya dipertandingkan di Paser," tambah Muksin, Sabtu (29/1/2022). Perhelatan dapat terlaksana tentu perlu sokongan dana. Menyikapi hal ini, Muksin berharap ada penambahan anggaran dari Rp 5 miliar yang pernah disampaikan Dispora Kaltim. Andai nominalnya tetap, ia bilang harus melakukan penyesuaian terhadap kebutuhan yang diperlukan selama pelaksanaan Popda. "Diharapkan adalah kepastian transfer anggaran itu. Yang sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi kapan kepastiannya ditransfer," sambungnya. Tak hanya ada penambahan Rp 5 miliar dari Pemprov Kaltim, dirinya mengatakan, saat ini juga telah mengalokasikan dana pendampingan senilai Rp 2 miliar. Anggaran ini untuk kegiatan training center atlet, kostum, medali dan sovenir. "Anggaran itu tidak hanya kegiatan untuk atlet kita, tapi juga dialokasikan untuk mendampingi anggaran Popda. Karena kami lihat tidak cukup untuk biaya seluruhnya," urai Muksin. Sedangkan anggaran Rp 5 miliar bakal diperuntukkan pada perlengkapan olahraga. Dikarenakan masih ada cabang olahraga yang masih membutuhkan perlengkapan dan peralatan olahraga. Namun kekurangan tak semuanya dibeli, ada juga menyewa karena menyesuaikan ketersedian anggaran. "Anggaran itu juga untuk membiayai honor wasit. Wasit ada nasional dan daerah. Kemudian juga untuk pengadaan baju bagi panitia yang terlibat di dalam pelaksanaan," bebernya. Penginapan dan akomodasi kontingen dari masing-masing daerah ditanggung panitia. Namun terbatas. Seperti hanya 17 kamar yang disiapkan untuk kontingen kabupaten/kota peserta. Dirinya bilang, hotel atau penginapan di Kabupaten Paser cukup untuk digunakan. "Tidak bicara satu kontingen satu hotel. Jadi satu hotel itu bisa beberapa kontingen. Kalau misalnya ingin mengirim lebih dari yang sudah kita tetapkan, mereka mencari penginapan (biaya) sendiri pungkas Muksin. Diketahui, awalnya Popda Kaltim ke - XVI bakal dihelat di Kabupaten Berau selaku tuan rumah, pada 28 Juli hingga 4 Agustus lalu. Namun batal terlaksana, Bumi Batiwakal mundur diri. Mundurnya Kabupaten Berau, membuat tiga daerah di Kaltim ajukan diri sebagai tuan rumah. Yakni, Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Paser. Akhirnya Bumi Daya Taka dipercaya menggelar ajang dua tahunan bagi pelajar itu. Namun kembali tidak digelar tepat waktu, yakni 20 sampai 27 November 2021. Kembali tertunda dan bakal digelar pada triwulan pertama 2022. Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya surat Surat Gubernur Kaltim No. 426.3/2944/Dispora-IV.2 per tanggal 24 November 2021. Tertulis pelaksanaan POPDA XVI yang seyogyanya dilaksanakan akhir tahun, dan Kabupaten Paser tetap bertindak sebagai tuan rumah. Masalah anggaran jadi penyebab utama. (asa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: