Potensi Banjir di Kawasan Calon IKN Baru Masih Ada

Potensi Banjir di Kawasan Calon IKN Baru Masih Ada

PPU, nomorsatukaltim.com - Sekalipun tak lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) tetap mengimbau masyarakat di Sepaku, yang jadi kawasan calon ibu kota negara (IKN) baru, waspada terhadap bencana banjir. Apalagi di masa pergantian tahun ini potensinya masih besar terjadi. Baru-baru ini banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sepaku, yang merupakan salah satu kawasan calon IKN baru pada Jumat (17/12/2021) yang lalu. Diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan dan disertai adanya pasang air laut (rob). Membuat air sungai yang seharusnya mengalir ke laut tertahan dan meluap ke permukiman warga. Adapun tiga wilayah, Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, dan Kelurahan Sepaku terdampak. Banjir kali itu berdampak pada 101 kepala keluarga dan 101 rumah, serta 1 musala terendam banjir. Diketahui banjir tersebut terjadi seperti biasa. Hanya sekira 1 hingga 2 jam, kemudian langsung surut mengikuti turunnya pasang surut air laut. Baca juga: Sepaku Banjir, Ratusan Rumah Terdampak "Karakteristik bencana banjir di Kecamatan Sepaku ini adalah banjir yang tidak lama atau dengan kata lain banjir akan segera surut, tinggi muka air akan segera turun bersamaan dengan turunnya air laut," kata Kepala Pelaksana BPBD PPU, Marjani, Senin (20/12/2021) dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Soal potensi itu, mengingat adanya perkiraan pasang surut air laut dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan. Pada periode 15 - 23 Desember 2021 diprakirakan ketinggian pasang maksimum antara 2,6 meter hingga 2,8 meter. Oleh karena itu, BPBD PPU secara terus menerus menyebarkan informasi kebencanaan kepada masyarakat. Baik melalui jejaring media sosial maupun berkoordinasi dengan aparat daerah setempat. Meminta untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan meskipun banjir kali ini sudah surut, Kesiapsiagaan yang perlu diketahui, antara lain dengan memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir. Kemudian jika banjir sudah terjadi agar mewaspadai adanya saluran air, lubang, dan tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada. "Persiapan mental dengan merapikan sapras (sarana prasarana) rumah, seperti jaringan listrik. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan saat banjir. Catat nomor kontak untuk komunikasi, koordinasi dan koordinasi," pungkasnya. RSY/ZUL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: