Nihil Pasien, PPKM Kutim Tetap Level 2

Nihil Pasien, PPKM Kutim Tetap Level 2

Kutim, nomorsatukaltim.com– Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kutai Timur (Kutim) masih level 2. Meskipun kini, Kutim sudah nihil pasien COVID-19. Lantaran capaian vaksinasi yang rendah, membuat tak bisa menembus PPKM level 1.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan, status level 2 ini sebenarnya patut disyukuri, hanya saja capaian vaksinasi masih rendah sejauh ini masih jadi kendala. Oleh karena itu, fokus utama Tim Satgas COVID-19 Kutim adalah terus menggenjot vaksinasi. “Jadi saya tidak bicara soal kasus terkonfirmasi lagi. Melainkan bagaimana capaian vaksinasi di kecamatan,” ucap Ardiansyah. Dari 300 ribu yang menjadi target, vaksinasi yang dilakukan baru menyentuh 161.400 warga. Atau sama dengan 53,8 persen capaian vaksinasi. Angka itu dinilai kurang untuk masuk status PPKM level 1. Karena untuk itu cakupan vaksin harus menembus 70 persen. “Dari kemampuan Dinas Kesehatan dan puskesmas di Kecamatan peningkatan yang dicapai hanya 1 persen per hari,” tuturnya. Minimnya tenaga vaksinator di kecamatan jadi penyebab utama. Sehingga angka tersebut pun tak bisa digenjot lagi. Akhirnya, permintaan vaksin untuk didatangkan pun harus sedikit direm. Agar tidak membuat vaksin malah habis masa berlakunya. “Jadi kami terpaksa harus bersabar dan hanya bisa memaksimalkan tenaga yang tersedia,” ungkapnya. Padahal untuk bantuan dosis vaksin, Kutim tak kesulitan mendapatkannya. Mulai distribusi dari pemerintah melalui Pemprov Kaltim, bantuan perusahaan hingga sumbangan dari aksi sosial partai atau politisi. “Tapi karena semua sangat bergantung dengan tenaga vaksinator. Terpaksa harus disesuaikan pula,” kata orang nomor satu di Kutim ini. Satu hal yang juga jadi perhatian Tim Satgas adalah vaksinasi lansia. Sejauh ini pergerakannya juga terbilang lambat. Dari 15.000 target yang ditetapkan, angkanya baru mencapai 25 persen. Mengenai hal ini tim masih mencari langkah terbaik untuk menggenjot vaksinasi lansia. “Apa karena malas bergerak ke lokasi vaksin atau tidak mendapat informasi jelas mengenai vaksinasi. Ini masih kami coba cari solusinya,” bebernya. Selanjutnya, agar menembus PPKM level 1 maka capaian vaksin harus menembus 70 persen. Tentu saja hal itu tak bisa dikejar dengan cepat. Karena kemampuan vaksinasi yang sangat terbatas. Kendati demikian PPKM level 2 ini sudah cukup longgar. Kerumunan di pusat keramaian sudah dipebolehkan kembali. “Hanya saja kapasitas yang diperbolehkan harus 50 persen saja. Semoga tidak ada lagi gelombang pandemi yang ketiga,” tandasnya. (bct/fdl) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: