Ekonomi Kaltim Tumbuh Lebih Rendah

Ekonomi Kaltim Tumbuh Lebih Rendah

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Ekonomi Kaltim pada Triwulan III - 2021 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,51 persen pada Kuartal III- 2021. Angka itu lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,77 persen. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya sebesar 3,51 persen. Sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi sumber utama pertumbuhan Kalimantan Timur dengan persentase 3,10. Di peringkat kedua ada industri pengolahan sebesar 0,44 persen, dan konstruksi 0,41 persen. sementara sektor lainnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,56 persen. BPS juga mencatat jasa kesehatan dan kegiatan sosial menjadi penyumbang pertumbuhan PDRB tertinggi menurut lapangan usaha, dengan persentase 9,97. Kemudian jasa keuangan dan asuransi 9,95 persen. Terakhir pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, 7,94 persen. BPS mencatat sejumlah peristiwa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sepanjang Kuartal III - 2021. Di sektor industri pengolahan, terjadi peningkatan produksi CPO, akibat peningkatan pasokan bahan baku kelapa sawit. Kemudian aktivitas masyarakat di berbagai tempat secara umum menunjukkan tren meningkat, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.  Namun jika dibandingkan Triwulan II-2021 mengalami tren menurun. Sementara di sektor pariwisata dan sektor lain yang terkait, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mulai naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Walaupun wisatawan yang masuk hanya terdapat di bulan Juli 2021,” tulis BPS disitat dari Disway Kaltim. Kenaikan wisatawan juga berdampak terhadap Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang yang meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Namun terjadi penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya.” Sementara jumlah penumpang angkutan udara domestik mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, maupun pada Triwulan II-2021. Di sektor pendidikan, kegiatan sekolah yang masih dilaksanakan secara daring, menyebabkan kebutuhan data internet sangat tinggi. Sehingga belanja komunikasi meningkat. Namun terjadi penurunan belanja pemerintah pada Triwulan III-2021 akibat pencairan THR PNS dan Gaji Ketigabelas, yang sudah dicairkan pada triwulan sebelumnya. Belanja pemerintah pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya penanganan sektor kesehatan dan dukungan UMKM. Program vaksinasi yang terus didorong, juga meningkatkan kinerja di sektor Kesehatan. Tercatat peningkatan aktivitas investasi karena kenaikan realisasi PMA dan PMDN pada triwulan ini. Inflasi Tahun Kalender sampai dengan September 2021 sebesar 1,24 persen, lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama pada Tahun 2020, yakni sebesar 0,34 persen. Terjadi deflasi atau penurunan harga sebesar -1,27 persen jika dibandingkan dengan harga pada triwulan sebelumnya. Provinsi Kalimantan Timur masih menjadi penyumbang kontribusi tertinggi sebesar 50,20 persen di antara provinsi lain di Kalimantan. *RYN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: