Borneo FC Hadapi Masalah Kepercayaan Diri
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Borneo FC Samarinda telah melalui sepuluh laga kompetisi liga 1 musim 2021-2022. Dua kali mencatat kemenangan, sisanya empat pertandingan berakhir imbang dan empat kali menelan kekalahan. Raihan itu menjadi problem tersendiri bagi penggawa Pesut Etam, terlebih dalam hal kepercayaan diri.
Hasil itu menempatkannya di peringkat ke-14 klasemen dengan 10 poin. Belum lagi agresifitas gol yang minus 3, mencetak 11 gol dan kebobolan 14 gol. Ini membuktikan efektifitas bermain di setiap lini Borneo FC jauh dari harapan. Mengandalkan seorang striker murni dalam formasi yang menempatkan tiga penyerang di depan, tiga gelandang dan empat pemain dibelakang, sejauh ini permainan Borneo FC belum menggigit lagi. Hanya di pertandingan pertama menghadapi Persebaya Surabaya efektifitas serangan mereka klimaks. Selebihnya, penggawa Pesut Etam seakan kehilangan daya untuk mereplika pertandingan perdananya. Mereka lebih banyak mengandalkan umpan crossing sayap yang mudah dipatahkan pemain bertahan lawan. Sementara percobaan penetrasi dari tengah sangat minim. Borneo FC memang selalu menyuguhkan atrkasi permainan yang menghibur. Secara umum mereka selalu unggul penguasaan bola ketimbang lawannya, persoalannya kemudian menjadi sia-sia ketika tidak dibarengi hasil maksimal tiga poin. Sebaliknya Pesut Etam justru kerap gelagapan menghalau serangan balik lawan. Proses terciptanya gol pertama PSS Sleman yang diciptakan Irfan Jaya, melalui tendangan plessing kaki kanan tak mampu ditutup empat pemain belakang Borneo FC. Kelemahan paling mencolok ketika penyerang tidak aktif membantu bertahan, lawan kerap mendapat keuntungan dengan mengeksploitasi sisi sayap. Terlebih fullback yang memang wajib naik turun membantu serangan. Marckho Sandy dan Safrudin Tahar menjadi pemain yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tekanan untuk kembali meraih kemenangan demi mendongkrak posisi menjadi konsekuensi yang mereka hadapi. Periode buruk harus segera mereka akhiri jika masih menyimpan mimpi sebagai petarung yang bisa diandalkan, sekaligus menjawab penasaran Pusamania yang selalu memberikan support dari Kota Tepian. "Siapa yang mau hasil negatif seperti ini, kita tidak mau berada dalam kondisi seperti ini terus menerus. Yang sudah biarlah sudah, sekarang kita fokus untuk pertandingan berikutnya. Terakhir di series kedua ini,” Janji Sihran. Stamina prima dan tingkat kebugaran pemain perlu menjadi perhatian dalam formasi yang diusung Borneo FC selama ini. Sehingga tidak mudah letih ketika permainan berlangsung. Atau baru kemudian greget saat sudah tertinggal. Sihran mengajak seluruh penggawa Pesut Etam untuk bekerja keras. Melihat setiap pertandingan layaknya final. Misi bangkit tidak lagi hanya jadi retorika kosong setelah laga usai. "Kita semua harus percaya diri di lapangan, jadi masalah kalo kita tidak berada dalam kepercayaan diri yang bagus. Melihat pertandingan layaknya final, semua kita berikan seratus persen di lapangan. Kita mau bangkit," harapnya. Borneo FC bakal menghadapi laga terakhir serie kedua menghadapi PSIS Semarang pada Sabtu (6/11/2021) mendatang. Ia bertekad mengkahiri paceklik dengan meraih tiga poin penuh. Setidaknya menjadi pelipur lara atas hasil minor sejauh ini. "Kekuatan PSIS terletak pada kekompakannya mereka sebagai unit team, ini yang jadi perhatian khusus. Bukan lawan mudah melawan mereka tapi kami harus yakin kalo kami bisa berbuat lebih nanti, mohon doanya," pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: