Kendala Budidaya Bawang Lokal; Lahan Terbatas, Biaya Produksi Mahal

Kendala Budidaya Bawang Lokal; Lahan Terbatas, Biaya Produksi Mahal

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan, Heria Prisni. (Darul Asmawan/DiswayKaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Kebutuhan komoditas bawang merah Balikpapan masih bergantung pada pasokan dari Pulau Jawa dan Sulawesi.

Hal itu disadari betul oleh Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DPPP) Balikpapan.

Upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi bawang merah lokal pun terus digalakkan.

Menurut data DPPP, kebutuhan bawang merah saat ini mencapai 2,48 kg per kapita. Atau 1.577,28 ton per tahun. Dari jumlah itu, hanya 6% yang dapat disediakan dari pertanian lokal.

"Produksi bawang merah Balikpapan dari Januari hingga Juli 2019, mencapai 140 ton," kata Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan, Heria Prisni, Selasa, (29/10/2019).

Dia menjelaskan, luas lahan pertanian khusus bawang merah Balikpapan saat ini telah mencapai 20 hektare. Tersebar di wilayah timur dan utara.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan luasan lahan itu, sudah ada buka lagi di Kelurahan Teritip dan Karang Joang" imbuhnya.

Tantangannya, lanjut dia, besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membuka lahan dan biaya produksi. Apalagi tidak semua lokasi di Balikpapan cocok ditanami bawang merah. Lahan harus dekat dengan sumber air.

Lahan di Balikpapan ini, dominan tanah lempung berpasir. Sehingga tidak mampu menyimpan air. "Sedangkan untuk menanam bawang merah, dibutuhkan tanah yang gembur, tidak kering, namun juga tidak terlau basah," terang Heria.

Namun begitu, DPPP kata dia lagi, akan terus mencarikan solusi. Agar masalah tersebut bisa diatasi dan mampu meningkatkan luasan lahan dan kapasitas produksi bawang merah.

Terkait keluhan petani soal pH (ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan tanah yang rendah), dia menyarankan untuk menggunakan kapur untuk menaikkan nilai pH.

"Petani sudah coba pakai kapur, untuk meningkatkan nilai ph," katanya. Dia menambahkan, tahun ini DPPP Balikpapan memperoleh bantuan dari Kementerian Pertanian.

"Bantuan berupa bibit, pupuk dan racun anti hama. Untuk disalurkan kepada petani," tutupnya. (m6/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: