Akses Desa Loh Sumber Rusak Parah

Akses Desa Loh Sumber Rusak Parah

Sudah lima tahun akses Desa Loh Sumber rusak parah. Perusahaan tambang di sekitarnya seolah diam saja. Beruntung, tahun depan pemerintah mulai menganggarkan perbaikannya. nomorsatukaltim.com - Akses ini merupakan jalan poros yang menghubungkan empat desa. Yakni Desa Jembayan Tengah, Desa Jembayan Dalam, Desa Sungai Payang, dan Desa Long Anai. Titik terang perbaikannya disampaikan Kepala Desa (Kades) Loh Sumber, Sukirno. Jalan tersebut akan diperbaiki menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022. Sepanjang lima kilometer akses jalan tersebut yang akan dibenahi. Tepatnya ruas dari Desa Loh Sumber ke Desa Jembayan Tengah. Baca juga: Jalan Rusak di Kecamatan Damai Kubar Picu Lakalantas "Alhamdulillah sudah ada titik terang, tahun depan dianggarkan oleh Bupati Kukar," jelas Sukirno dikutip Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN), Jumat (15/10/2021). Berbicara tentang anggaran, Sukirno mengatakan, lebih elok menanyakan langsung ke dinas terkait. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar. Lantaran terkait masalah teknis dan perhitungan pembiayaan pembangunan dan peningkatan jalan serta infrastruktur, berada dinas tersebut. Dengan adanya sinyal perbaikan jalan poros ini, dianggap menjadi jawaban terkait harapan warga Desa Loh Sumber untuk mulusnya jalan ini. Lantaran selama ini perbaikan pun dilakukan secara swadaya oleh warga desa sendiri, dan langsung dikomandoi olehnya.  Selama ini, perbaikan hanya sebatas ditambal dengan batu latrit seadanya, hasilnya pun seadanya. Paling lama hanya sebulan, jalan pun rusak kembali. Baca juga: Perbaikan Jalan Alternatif Desa Sidomulyo Harus Ditingkatkan "Rusak lagi, tambal lagi, sangat dikeluhkan oleh warga, mudahan apa yang diwacanakan dapat terealisasi," lanjut Sukirno. Diketahui, jalan yang digunakan oleh warga untuk mengangkut hasil pertanian, maupun kebutuhan ekonomi lainnya ini mengalami kerusakan hampir 70-80 persen. Kerusakan berupa lubang-lubang besar, dengan kedalaman mencapai 10-15 sentimeter. Kerusakan berbentuk spot-spot, bukan menyeluruh. Tiap beberapa ratus meter, kembali ditemui kerusakan dan berlubang.  Hal yang paling dikecewakan, meski Kecamatan Loa Kulu terkepung pertambangan, Sukirno menyebut tidak serta-merta manfaat dirasakan oleh warga Desa Loh Sumber. Buktinya dengan belum maksimalnya sumbangsih dunia usaha untuk perbaikan jalan salah satunya. Baca juga: Pemeliharaan Jalan Bontang-Sangatta Molor, Ini Penyebabnya Maka akan jadi evaluasi bersama, meminta dan menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk mengatur regulasi dalam hal penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) untuk daerah, yang merasakan dampak aktivitas pertambangan.Kekecewaan pun dirasakan oleh Sukirno. Meski ada komitmen awal antara desa dan perusahaan. Tapi nyatanya komitmen yang disusun bersama tidak berjalan dan tidak terealisasi. Padahal diakuinya, apa yang dilakukan pihak desa sudah sesuai prosedur. Seperti memohon bantuan terkait perbaikan jalan, padahal jalan akses itupun digunakan oleh perusahaan untuk mobil pengangkut karyawan melewati jalan ini. Ia pun menegaskan, bisa saja bersama desa lainnya melarang aktivitas penggunaan jalan tersebut oleh perusahaan. "Kita minta pemkab bisa menegaskan kepada pihak perusahaan di Kukar," tutup Sukirno lagi. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: