Binaraga Kaltim Sumbang Dua Medali Perak
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua memasuki hari ketiga. Sejauh pertandingan yang diikuti cabor dari Kaltim tercatat baru berhasil mengumpulkan dua emas, dari cabor sepatu roda dan catur. Sementara ketiga Binaraga yang ambil bagian di ajang empat tahunan itu sumbang dua medali perak.
Kedua atlet binaraga kaltim itu tercatat atas nama Sujarwanto di nomor 85kg, dan atlet senior Kaltim, Hendra Renaldy Ari di kelas 80kg. Sementara satu atlet lain di nomor 75kg atas nama Darius gagal naik podium. Medali emas kelas 85kg disabet atlet asal Maluku Utara. Kelas 80kg dicatatkan Atang Efendydari Jawa Barat. Sementara di nomor 75kg, olahraga yang penilaiannya di tentukan dari seberapa simetris dan ketebalan otot tubuh itu di raih Muswa, asal Sumatera Barat. Pelaksanaan pertandingan binaraga sendiri digelar di Auditorium Universitas Cendrawasih (UNCEN) Jayapura, Senin malam (4/10/2021), yang turut dihadiri langsung Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya demi memberikan support dandukungan langsung kepada ketiga pejuang medali Benua Etam. Harapannya, dua binaragawan Kaltim yang tampil di partai final itu bisa sumbang medali emas bagi Benua Etam. Tetapi, harapan itu pupus, setelah panitia mengumumkan kedua jawara Kaltim itu hanya mengumpulkan poin untuk dapat dua medali perak. Konsultan Teknik KONI Kaltim, Dikdik Djafar kepada media mengatakan, dilihat dari performa kedua binaragawan Kaltim, memiliki potensi dalam meraih medali emas dengan segala persiapan dan maksimalkan mereka di panggung. Ia pun tak bisa menutupi kekecewaanya meski hasil sudah final. "Apalagi Sujarwanto di kelas 85 kg, kalau dilihat kasat mata, ya Sujar ini lebih bagus, persyaratan seorang binaragawan kan sudah terpenuhi. Harusnya peluangnya itu bisa emas," ungkapnya. Ia menambahkan, dalam ajang multi event sekelas PON dengan tekanan yang begitu besar, apa saja bisa terjadi. Bagaimanapun hasil sudah keluar, apapun hasilnya binaragawa Kaltim Ksudah memberikan kemampuan terbaik di tengah arena. "Tetapi, ya itu dalam setiap event apalagi di PON ini, banyak hal-hal teknis yang terjadi, tetapi ya itulah," sambungnya. Ia berharap, agar semuanya menjadi bahan evaluasi dan diperbaiki kedepannya. Menjadi lebih baik dan mendapatkan hasil terbaik. Harapannya hal itu tidak terjadi pada cabor lainnya, karena jenjang PON ini, bukan hanya memperjuangkan nama daerah melainkan mebawa nama Indonesia. "Artinya mencari atlet yang terbaik dari, yang terbaik," pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: