Gaya Unik Isran Gojlok Mental Atlet Sebelum ke PON
Seorang pria yang mengenakan setelan atasan dan topi kuning, berpadu dengan celana kain berwarna hitam. Berdiri sigap di hadapan ratusan orang dengan kostum serupa. Dari balik masker putihnya, pria itu membakar semangat di pagi yang hangat. Antusiasme hadirin seketika meledak, ketika pria bernama Isran Noor itu bilang, bahwa Kaltim bisa menjadi juara 3 PON XX Papua!
BUKAN main. Gubernur Kaltim Isran Noor kembali menunjukkan kepiawaiannya membuat mind games. Di hadapan ratusan kontingen Kaltim untuk PON Papua. Ia berhasil mengacak-acak pikiran para atlet.
Permulaan sambutannya langsung mengarah ke soal bonus. Sesuatu yang lazim dilakukan kepala daerah ketika melepas kontingen olahraga. Namun Isran bukan menjanjikan sejumlah uang jika atlet berhasil mempersembahkan medali. Ia justru meminta siapa pun orang di hadapannya untuk pulang ke rumah dan tak perlu membawa panji Kaltim di PON. Jika di pikiran mereka hanya hitung-hitungan bonus.
“Berjuang lah tanpa berharap bonus. Saya suka terhadap orang yang berjuang dengan tidak berharap bonus. Karena bonus akan datang dengan sendirinya,” ujar Isran yang disambut muka tegang para atlet.
“Memangnya Pak Wali Kota (dan bupati) gak punya duit? Banyak duitnya. Tinggal datangin aja ke kantor atau rumah pribadinya,” lanjut Isran yang kemudian dibalas tawa dan tepuk tangan meriah dari hadirin.
Isran seolah meyakinkan bahwa pemerintah daerah pasti menyediakan anggaran untuk bonus. Apabila para atlet berhasil meraih medali yang mengatrol peringkat Kaltim di klasemen PON. Meski belum jelas berapa angka yang akan didapat, paling tidak atlet bisa memahami bahwa Kaltim yang mereka bela ini, bukan daerah yang suka abai terhadap bonus prestasi.
“Jadi semangat. Itu terpenting, semangat, jangan kendor!” Kembali Isran menegaskan ucapannya. Riak-riak senyum mulai tampak di paras para atlet.
Namun tahu kah, ucapan Isran di atas baru lah set up dari sebuah unit percakapan. Ia belum sampai intinya. Yang barusan, adalah pengantar sebelum ia mengutarakan kalimat pamungkasnya.
“Kalau saudara enggak punya semangat. Belum apa-apa sudah lemah bulu. Ya sudah, pulang saja!” Boom. Para atlet terhenyak, meski beberapa ada yang masih tersenyum tipis.
Rupanya Isran tidak menyiapkan set up untuk melepas punchline. Namun untuk memelintir mental atlet lewat permainan otak tadi. Dengan kalimat penegas seperti itu, atlet mana yang masih membayangkan lembaran uang sepulang dari PON.
Penggojlokan mental tak berhenti sampai di situ. Lain soal bonus, lain pula soal target. KONI Kaltim sebelumnya sudah menegaskan bahwa ambisi mereka ke Papua adalah untuk menjadi yang terbaik di luar Big Four Pulau Jawa. Yakni DKI Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim.
Target itu sudah dihitung-hitung. Pun sudah seperti menjadi kesepakatan tidak resmi para kontingen. Bahwa tujuan di PON kali ini tak lain tak bukan, adalah membawa ratusan medali dan menjadikan Kaltim sebagai daerah peraih peringkat kelima. Itu.
Target lima besar kali ini memang tak mudah. Selain Big Four, Kaltim harus menghadapi tuan rumah Papua. Yang sudah mewanti-wanti seluruh kontingen se-Tanah Air. Kalau mereka tak sekadar jadi daerah penyelenggara saja. Papua mau berperingkat besar tahun ini.
Maka, untuk menempati 5 besar. Kaltim harus menggeser 1 di antara Big Four, atau Papua. Yang diprediksi akan melakukan segala cara untuk memenuhi ambisi mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: