Bunda Ayo Vaksin, 2.500 Dosis Moderna Sudah Disiapkan untuk Bumil se-Balikpapan
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Satgas COVID-19 Balikpapan memulai vaksinasi massal ibu hamil. Sebanyak 1.208 orang mendaftar.
Kepala Diskes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menyebut menyediakan 2.500 dosis vaksin merek Moderna. Khusus bagi para ibu hamil. Vaksinasi massal dilaksanakan di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Rabu (1/9/2021). Juliarty menyebut, vaksinasi untuk ibu hamil sebenarnya sudah diluncurkan saat kedatangan Presiden RI Joko Widodo pekan lalu. "Waktu itu kita vaksin 70 ibu hamil pertama, kemudian kita memantau, ini sudah seminggu ya sejak Bapak Presiden datang. Alhamdulillah selama seminggu paska divaksin, 70 orang ibu hamil yang sudah di vaksin dalam kondisi yang baik, sehat dan tetap bersemangat," ujarnya ditemui di BSCC. Untuk kali ini, Diskes mulai vaksinasi massal ibu hamil dengan jumlah yang sudah mendaftar 1.208 orang. Petugas kesehatan akan menunggu ibu hamil yang ingin mendapat vaksinasi. Sampai kuotanya terpenuhi sebanyak 2.500 orang. Karena itu dirinya memersilakan para bumil datang ke dome saat siang hingga sore. Ketua Dewan Pembina Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Kaltim dr Triseno Adji menyebut ibu hamil tidak perlu khawatir terhadap jenis-jenis vaksin. Sebenarnya ada tiga yang direkomendasikan. Sinovac, Moderna dan Pfizer. "Kebetulan, itu tergantung kesiapan vaksin di daerah. Nah yang di Balikpapan itu tersedianya Moderna," ujarnya. Ia mengakui mendapat keluhan masyarakat terutama ibu hamil yang khawatir terhadap efek Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) dari vaksin tertentu seperti Moderna, yang disebut-sebut lebih berat ketimbang jenis vaksin yang lain. "Sebenarnya ndak juga (efek KIPI), itu sebenarnya lebih banyak hoax-nya sih," katanya. Menurutnya, pembahasan KIPI pada Moderna tidak perlu terlalu dirisaukan. Lantaran problem paramedis saat ini menyakinkan para ibu hamil agar mau divaksin. "Ibu-ibu merasa Moderna ini ada efeknya lebih besar, padahal sebenarnya kurang lebih sama (dengan mereka vaksin lain), dan efektivitasnya sebenarnya lebih bagus dibanding Sinovac atau Pfizer," terangnya. Ia menyebyt efikasi Sinovac baru mencapai 60 atau 70 persen. Sementara merek Moderna efikasinya bisa sampai 94 persen, jadi lebih bagus. "Tolong dibantu, bahwa vaksinasi itu aman. Yang kedua, ibu hamil itu lebih bagus divaksin dari pada tidak. Karena pada ibu hamil itu termasuk golongan yang sangat rentan. Kalau dia terpapar, gejalanya akan berat," urainya. Nah, manfaat vaksin yang pertama, kata dia, mencegah seseorang terinfeksi COVID-19. Kedua, bila seseorang terpapar, maka gejala yang dihadapinya tidak akan terlalu berat seperti orang yang belum pernah mendapat vaksinasi. POGI juga sudah sepakat, ibu hamil yang bisa mengikuti vaksinasi adalah mereka yang usia kandungannya di atas 11 minggu atau sudah selesai trisemester pertama kehamilan. "Itu kebijakan Kemenkes dan POGI. Untuk janin alhamdulillah, tidak ada laporan yang memengaruhi janinnya," terangnya. Manfaat dari vaksinasi, katanya, ada kemungkinan besar bahwa anak yang dikandung juga mendapat imunitas dari ibunya. Berdasarkan pengalamannya, Adji menyebut ada beberapa pasiennya yang takut di vaksin. Namun setelah konsultasi dan mendapat edukasi yang benar, maka pasiennya kini malah mengajak teman-temannya untuk ikut program vaksinasi. Ia mengaku belum menerima keluhan KIPI pada ibu hamil. "Alhamdulillah, kemarin 70 orang itu (launching vaksinasi ibu hamil) enggak ada KIPI," imbuhnya. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud yang membuka vaksinasi massal di BSCC, menyebut Pemkot Balikpapan selalu mengimbau masyarakat Kota Balikpapan agar melaksanakan vaksinasi. "Enggak perlu khawatir. Vaksin ini adalah ikhtiar pemerintah untuk mensehatkan warga kita," katanya. Melalui program vaksinasi, maka diharapkan agar pandemi ceoat berlalu dan masyarakat bisa kembali hidup normal seperti sedia kala. "Kalau ini sudah bagus, otomatis akan berdampak secara sosial ekonomi, pasti akan berlangsung pulih seperti kemarin-kemarin," katanya. Sempat disebutkan masih ada ibu hamil yang takut di vaksin. RM menanggapi, jangankan ibu hamil, yang enggak hamil saja masih banyak yang belum mau divaksin. "Kita enggak ada putus-putusnya (mengedukasi). Kita juga enggak boleh memaksa. Itu hak pribadi, tapi edukasi dan penyampaian kita, tujuan pemerintah wajib melindungi seluruh lapisan masyarakat," urainya. Menurutnya Pemkot dan Satgas COVID-19 Balikpapan selama ini terus menyosialisasikan penanganan pandemi. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada warga yang belum memahami. "Mungkin ada informasi yang salah ke warga, bahwa vaksin nanti dampaknya begini, kemudian ibu hamil kalau divaksin dampaknya begini. Tapi ya sudahlah, pemerintah sudah memberikan jaminan bahwa tujuannya ini untuk kebaikan kita semua," urainya. Upaya edukasi vaksinasi terus ditingkatkan, salahsatunya dengan mensinergikan satgas dan Tim Penggerak PKK. "Ini ada perjanjian dengan Tim Penggerak PKK. Nanti akan diedukasikan kepada seluruh kadernya untuk disampaikan kepada masyarakat," imbuhnya. (ryn/boy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: