Bandel, Habis Ditertibkan, PKL Pandansari Balikpapan Menjamur Lagi

Bandel, Habis Ditertibkan, PKL Pandansari Balikpapan Menjamur Lagi

Balikpapan, nomorsatukaltim.com –  Penataan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Pandansari Balikpapan masih menjadi polemik. Salah satunya terkait data jumlah pedagang yang akan menempati lapak di bagian dalam area pasar.

"Data kami 310 yang berjualan di luar. Saat kami masukkan berkembang menjadi 700 lebih," ujar Kepala Satpol PP Balikpapan Zulkifli. Menurutnya ada oknum tertentu yang mencari kesempatan untuk berjualan di dalam. Sehingga pihaknya bersama dinas terkait seperti Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan belum bisa menjalankan proses perpisahan. Selain belum dilaksanakannya rencana pembangunan atau renovasi area pasar.  Upaya lainnya untuk mengatasi ketertiban yakni menertibkan para PKL yang berada di jalan utama saja dulu. "Jadi yang di gang-gang, termasuk yang mereka maksud di IPAL, sudah itu biar bertahap saja dulu dia berjualan di situ. Karena (lapak) di dalam area pasar kan kurang," urainya. Karena pelonggaran itu, ia mengaku mendapat tanggapan lain dari para pedagang. Bahwa Satpol PP berlaku tidak adil terhadap keseluruhan nasib pedagang. "Kan serba salah nih,” ketusnya. Upaya terakhirnya untuk mengevaluasi penertiban di Pandansari dilaksanakan koordinasi antara Satpol PP dengan Komisi III DPRD Balikpapan melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP). Sehingga diambil kesimpulan. Kalau pedagang belum bisa ditertibkan, maka minimal jalan utama wajib dibersihkan dari lapak-lapak PKL. Didorong agar bisa menggeser lapaknya dari sisi bahu jalan, agar tidak mengganggu arus transportasi. "Jadi ada tiga konsep itu. Kami sudah sangat moderat. Kami hanya menyingkirkan dulu, yang kedua kita kelirkan jalan utama, konsep ketiga baru sempurna tidak ada lagi pedagang yang di luar. Sampai kapan itu terjadi, ya tergantung pedagangnya," tegas Zulkifli. Selain itu, usai penertiban besar-besaran beberapa waktu lalu, ternyata menimbulkan masalah baru. Sebagian pedagang yang di luar pagar memang sudah masuk ke area pasar, namun muncul pedagang baru. "Saya sampaikan ke teman-teman Dinas Perdagangan, jangan sampai mereka ada di dalam tetapi di luar tidak berkurang. Indikasinya kayak gitu nih. Di luar sudah ditempati di dalam sudah diambil," katanya. Ia menyebut, agar masyarakat jangan mengambil kesimpulan secara cepat atas upaya pemerintah dalammenertibkan Pasar Pandansari. "Saya inginnya, masyarakat tetap bisa berjualan, namun tertibnya juga dapat," imbuhnya. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengomentari penertiban Pasar Pandansari di Balikpapan Barat, tersebut. Menurutnya, pemerintah tetap mengedepankan upaya persuasif. “Untuk Pasar Pandansari nanti kita tertibkan lagi, pokoknya sampai tuntas dibantu oleh pak Dandim dan pak Kapolres,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud. Menurutnya, diperlukan kesadaran para PKL untuk berjualan di lokasi yang telah disediakan, sehingga pihak Disdag maupun Satpol PP bisa lebih luwes menata  pasar, demi kenyamanan bersama. “Saya sampaikan di sini, minta kesadaran para pedagang di sana, kalau di sana tidak bersih kemudian semrawut, orang merasa tidak nyaman belanja di sana yang dirugikan pedagang juga,” katanya. Rahmad menyebut, sebisa mungkin pemerintah akan melakukan penertiban dengan upaya pendekatan terhadap tokoh masyarakat sekitar. Namun bila akhirnya menemui jalan buntu, maka pemerintah juga bisa tegas melakukan penindakan melalui jalur hukum. S“Selama ini kita persuasif terus nih. Artinya kita tidak ingin mengeluarkan tindakan yang keras. Kita hanya menyampaikan kepedulian masyarakat khususnya kepada para pedagang. Tapi kalau kalian enggak mau dengar, kita tetapkan secara aturan dan hukum," tegasnya. (ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: