Di Balik Pukulan 10 Detik Eko Roni Pada One Championship
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Mantan juara gulat Indonesia, Eko Roni Saputra pekan lalu berhasil menggemparkan dunia tarung bebas. Ia berhasil mencatatkan rekor kemenangan tercepat dalam sejarah pertandingan One Championship kelas terbang.
Eko Roni, sapaan akrabnya berhasil memukul KO lawannya dari Tiongkok, Liu Pheng Shuai dalam tempo 10 detik. Dalam pertarungan yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Jumat 13 Agustus lalu. Kepada media internasional usai laga, Roni mengatakan kemenangan itu ia persembahkan untuk Indonesia. Tak pelak, kesuksesan anak pertama dari empat bersaudara itu berhasil membuat bangga dan haru orang tuanya. Sang ayah, Roehani kepada nomorsatukaltim.com menuturkan bahwa impian itu membutuhkan waktu lama. Sebenarnya dia (Eko Roni), mulanya dilatih sebagai petinju sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Seiring dengan perjalanan kariernya, Roni beralih ke cabor gulat. Pretasi terbaik pernah ia catatkan di pentas SEA Games 2013 silam. Ia berhasil membawa pulang medali perunggu kala itu. Roehani bilang, secara mental anaknya memang sudah cukup matang, ia sebutkan tinggal bagaimana dia harus berkembang. "Pertama pasti bangga ya,melihat anak berhasil dan prestasinya terus meningkat. Tapi ketahuilah, untuk sampai di situ Roni berlatih sejak masih kanak-kanak," katanya belum lama ini. Sosok ayah yang tak pernah bosan mendidik dan melatih anaknya itu kini setidaknya bisa bernafas lega. Bukan hanya prestasi di atas ring. Di katakannya, Roni juga dikenal ramah dan selalu membantu kebutuhan keluarga. Bahkan untuk biaya sekolah adik-adiknya. "Gak bisa membayangkan sudah, gak bisa ngomong, intinya bangga saja. Memang sejak kecil saya ajar jadi petarung. Dan ketepatan tahun 1993 saya pernah pegang pelatih tinju Kaltim. Bersyukur, dia juga selalu membantu kebutuhan keluarga besarnya," imbuhnya. Roehani menjelaskan, setiap atlet yang memiliki kemauan kuat. Pasti bakal menemukan jalan kesuksesan. Terhadap anaknya (Eko Roni) ia katakan untuk tidak cepat puas. Setiap kali mereka berbicara melalui telepon, sang ayah selalu berpesan perjalan masih panjang. Masih banyak sekali yang bisa di taklukan. "Sejak kecil memang saya latih jadi petarung, Alhamdulillah tercapai pada titik ini. Tapi selalu saya ingatkan agar tidak mudah puas, itu belum apa-apa. Masih banyak yang harus dituju," terangnya. Saat ini, Eko Roni berada di Singapura, memiliki kontrak bersama salah satu klub gulat selama lima tahun sejak 2018 lalu. Usai dirinya mengikuti ajang paling bergengsi Asian Games. Sebagai orang tua, Roehani hanya bisa berdoa yang terbaik buat anaknya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: