PPU Ngotot Realisasikan Jembatan Tol, Isu Tender Ulang Malah Mencuat

PPU Ngotot Realisasikan Jembatan Tol, Isu Tender Ulang Malah Mencuat

Maket jembatan tol Balikpapan-PPU. (ist)

Balikpapan, DiswayKaltim.com -  Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud, menginginkan proyek jembatan tol Balikpapan-PPU segera terealisasi.

Bupati yang namanya melambung gara-gara isu ibu kota negara ini, tak ingin proyek tersebut terus molor.

Hal itu dia sebutkan karena manfaat jembatan tol sangat penting dan strategis.  Tidak hanya untuk kedua daerah. Tetapi juga Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

"Jembatan tol itu harus dibangun karena bisa menjadi akses darat pertama bagi warga PPU. Selama ini, yang harus dirujuk menggunakan speed boat menuju rumah sakit di Balikpapan," ujar politisi Demokrat ini.

Gafur melanjutkan, sudah puluhan tahun PPU hanya tersambung transportasi laut dengan Balikpapan. Sarana ini bikin ongkos lebih mahal. Akibatnya, perekonomian daerah sulit bersaing. “Biasanya PPU mengirimkan sayuran dan beras ke Balikpapan,” jelasnya, baru-baru ini.

Dia mengira salah satu musabab penundaan tender proyek adalah ketinggian jembatan. Gafur menilai soal tinggi jembatan semestinya tidak menjadi kendala berlarut.

"Karena kebetulan saya ini pengusaha kapal, saya tahu tinggi kapal. Paling tinggi itu biasanya 34 meter. Kita membuat tinggi jembatan 65 meter. Jadi tidak ada alasan kapal tanker tidak bisa masuk,” katanya.

Perihal ketinggian jembatan ini juga dibahas Pemerintah Kota Balikpapan dan instansi terkait pada awal pekan ini. Sayangnya, hasil pertemuan itu tidak bisa diakses media. Kembali ke pernyataan bupati yang dikenal dengan AGM tersebut. Jembatan tol rencananya akan menghubungkan Nipah-Nipah menuju Melawai. Lanjut hingga tersambung ke bandara SAMS Sepinggan. Pemkab PPU pun ikut ambil bagian sebesar 20% pendanaan. Pada tahap permulaan akan dibangun 7,35 km. Setelah itu berlanjut dari kawasan Melawai ke bandara 14 km. "Yang penting lelang dulu. Karena sudah 10—15 tahun lalu nggak jalan. Ini sudah waktunya," kata dia. Proyek jembatan tol Balikpapan - PPU merupakan prakarsa badan usaha PT Tol Teluk Balikpapan. Anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR). Sebagai pemrakarsa, PT Tol Teluk Balikpapan mendapatkan hak menyamakan penawaran atau right to match. Jalan berbayar ini merupakan jembatan tol pertama di Kalimantan yang dirancang sepanjang 7,35 kilometer. Kebutuhan investasi proyek ini diperkirakan mencapai Rp 15,35 triliun.

Kehadiran jembatan tol ini diyakini bakal mempersingkat waktu tempuh masyarakat dari Balikpapan ke PPU. Atau arah sebaliknya. Selama ini, masyarakat yang hendak menuju ke dua wilayah tersebut harus menggunakan moda transportasi air.

Isu yang beredar belakangan menyebutkan pemerintah akan melakukan tender dan prakualifikasi ulang proyek itu. Padahal proyek tersebut telah masuk dalam tahap prakualifikasi pada Juli 2019. Kondisi itu dengan mempertimbangkan perubahan trase yang mungkin timbul sejalan dengan rencana ibu kota negara. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: