Warga Balikpapan Tertipu Beli Tabung Oksigen via Online, Rugi Rp 4,2 Juta
Tabung oksigen kini banyak dicari. Terutama bagi seseorang yang positif COVID-19. Namun hati-hati dalam membelinya, apalagi via dunia maya. Jika tak teliti, bisa jadi korban penipuan.
nomorsatukaltim.com - Paulus (40), warga yang tinggal di Perum Bima Jamrud Residence, Kelurahan Sungainangka, Balikpapan Selatan mengaku tertipu sebesar Rp 4,3 juta. Sebab, tabung oksigen yang dibeli via online hingga sepekan lamanya tak kunjung tiba. Padahal, tabung oksigen tersebut dibeli untuk membantu rekannya yang sedang isolasi mandiri (Isoman) COVID-19. "Saya pesan Kamis (22/7/2021), soalnya teman lagi isoman, makanya saya browsing di internet," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (28/7/2021). Dari hasil pencariannya di dunia maya, mayoritas pedagang yang menawarkan tabung oksigen berada di luar Balikpapan. Namun, dalam sebuah situs jual beli, ia pun menemukan pedagang yang mengaku berdomisili di Balikpapan. Tak ingin membuang-buang waktu, Paulus pun langsung menghubungi pedagang tersebut via chat. "Saya lihat posisinya kan di Balikpapan, jadi saya hubungi. Kemudian saya chat lewat aplikasi OLX itu, balasannya ‘hubungi nomor ini saja pak’. Terus saya hubungi nomornya yang dia kirim, dibalas plus voice note," jelasnya. Lanjut Paulus, oknum pedagang tersebut menerangkan, dirinya merupakan salah satu distributor di Balikpapan dan tengah melakukan pengiriman ke rumah sakit di Samarinda. "Dia bilang kalau mau di-drop. Dia bilang yang ada sisa satu kubik tapi sudah lengkap sama regulator dan lainnya, jadi totalnya Rp 2,150 juta. Di situ saya ambil dua," tambah Paulus. Paulus semakin yakin, karena oknum pedagang tersebut meminta alamat dan nama pemesan untuk pembuatan invoice. Setelahnya, Paulus pun dikirimkan invoice dan meminta dicek fakturnya, dilanjutkan permintaan konfirmasi untuk mempercepat pengiriman. "Saya langsung transfer hari itu juga, begitu muncul invoice-nya. Saya enggak curiga karena ada invoice-nya. Lalu saya konfirmasi dan bayar sesuai invoice, setelah bayar dia bilang, ‘silakan ditunggu pak untuk pengirimannya’," jelasnya lagi. Paulus pun menunggu tabung oksigen pesanannya. Namun karena waktu sudah siang, ia pun memakluminya. Ia berharap, pesanannya tiba keesokan harinya. "Nah, pas besoknya itu saya tunggu sampai sore kok enggak ada. Kemudian saya telepon sudah enggak aktif, kemudian saya cek di OLX sudah tidak aktif, ada tulisan suspicious user detected, artinya kan user bermasalah nih, jadi kemungkinan sudah banyak yang laporkan," ujarnya. Merasa menjadi korban penipuan, ia pun menghubungi rekannya yang bekerja di bank yang ia gunakan saat bertransaksi. "Saya disuruh telepon ke call center untuk bikin laporan. Terus dicek rekeningnya (oknum pedagang) sudah kosong," tutupnya.MANFAATKAN MOMEN
Kasus penipuan pembelian tabung oksigen marak terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Disinyalir, para oknum memanfaatkan momen meningkatnya kebutuhan, baik di rumah sakit maupun saat isolasi mandiri di rumah. Seperti yang terjadi di Jawa Timur. Seorang warga Gresik, HK (46) diringkus polisi karena melakukan penipuan berkedok jual tabung oksigen. Dilansir dari suara.com, Korban, William warga Surabaya tertipu Rp 7,5 juta. Bermula dari informasi yang beredar di media sosial. Korban kemudian menghubungi pelaku. Karena panik sedang membutuhkan tabung oksigen untuk keluarganya yang sakit akibat COVID-19, korban tak menaruh curiga. Sadar telah tertipu lantaran barang yang dijanjikan tak kunjung datang, korban memutuskan lapor ke polisi. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian menjelaskan, pelaku diringkus pada Jumat (23/7/2021) lalu. "Kami berhasil mengamankan pelaku yang bersangkutan di rumahnya pada Jumat 23 Juli 2021," ujarnya, Minggu (25/7/2021). Sementara di Depok, Jawa Barat, peringatan bahaya penipuan bermodus jual tabung oksigen itu disampaikan Juru Bicara Satgas COVID-19 Depok. Dadang Wihana mengingatkan masyarakat, agar mewaspadai penipuan penjualan tabung oksigen daring atau online. "Meningkatnya permintaan tabung oksigen di masa pandemi, dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan," kata Dadang di Depok, Rabu (21/7/2021) lalu, dikutip dari tempo.co. Korban mengirim sejumlah uang, dan penipu mencantumkan lokasi pengambilan di UPTD Puskesmas Sukmajaya. Puskemas Sukmajaya melaporkan, sudah dua orang warga datang untuk mengambil tabung oksigen. "Puskesmas tidak menjual tabung oksigen," kata Dadang. Kejadian ini telah dilaporkan kepada polisi. "Masyarakat harus waspada dan berhati-hati terhadap penipuan penjualan tabung oksigen," ujar Dadang. (Bom/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: