DPRD Kukar Sidak Fasilitas Perawatan Rumah Sakit

DPRD Kukar Sidak Fasilitas Perawatan Rumah Sakit

Kukar, nomorsatukaltim.com - Dengan meningkatnya jumlah kasus baru COVID-19 di Kukar, harus diimbangi dengan kapasitas pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) yang mumpuni. Karena itu, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, bersama Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi, menyambangi RSUD AM Parikesit Kukar.

Memantau langsung kondisi rumah sakit utama di Kukar tersebut. Baik itu infrastruktur faskesnya, hingga tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien. Baik pasien COVID-19 maupun yang non-COVID-19. Dari pantauan media ini, baik pasien non-COVID-19 dan COVID-19 sama-sama harus mengantre untuk masuk dan mendapatkan ruangan. Antrean pasien terlihat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), terlihat pasien terpaksa ditaruh di teras IGD. Sembari menunggu hasil observasi dari tenaga medis. Begitupun dengan pasien di IGD khusus COVID-19 di bagian belakang RSUD AM Parikesit. Juga mengular hingga keluar IGD. Bahkan tenda darurat berwarna jingga milik BPBD Kukar pun dipenuhi pasien COVID-19. Rata-rata pasien yang bergejala sedang dan berat. Dari hasil pantauannya, Rasid menjelaskan banyak pasien yang mengantre untuk sekedar mendapatkan ruang perawatan. Terlebih banyak ruangan perawatan non-COVID-19 dialihfungsikan menjadi ruangan perawatan pasien COVID-19. Sehingga terpaksa pelayanan tidak maksimal. Sejauh ini kendala yang didapatinya, selain fasilitas perawatan yang sudah penuh dan dimaksimalkan sebisa mungkin. Jumlah nakes pun dikatakan orang nomor satu di DPRD Kukar tersebut, juga terbatas jumlahnya. Sangat jauh perbandingannya dengan jumlah pasien COVID-19 yang terus berdatangan untuk dirawat secara intensif. Lebih-lebih sebagian nakes pun ikut-ikutan terpapar COVID-19, saat menangani pasien yang seperti tidak ada hentinya datang ke IGD khusus COVID-19. "Secara umum berkaitan dengan obat segala macam, Alhamdulillah masih cukup ketersediaannya," ujar Rasid pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Sabtu (24/7/2021) lalu. Ia pun meminta masyarakat untuk ikut ambil peran. Dengan bersama-sama menaati anjuran pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Memastikan kondisi pandemi COVID-19 di Kukar bisa diturunkan jumlahnya. Masyarakat juga harus memahami betul kondisi saat ini. Karena jika terus terjadi lonjakan, dikhawatirkan rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien COVID-19 yang butuh penanganan intensif. "Kita coba melihat langsung kondisi penanganan disini, harapan kita masyarakat juga tahu apa saja upaya yang dilakukan rumah sakit. Ini jadi tanggung jawab kita semua," pungkas Rasid. Diketahui, data per 24 Juli 2021 dari Diskes Kukar, saat ini seluruh fasilitas kesehatan mulai RSUD AM Parikesit Kukar, RSUD Dayaku Raja Kota Bangun, RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti (ABADI) Samboja dan Wisma Atlet Kukar sebanyak 379 pasien. Sedangkan yang yang menjalani isolasi mandiri (isoman) mencapai 2.866 pasien. Ini diketahui jauh dari jumlah tempat yang memang tersedia di fasilitas kesehatan yang ada di Kukar. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: