Boaz Datang, Kejenuhan Pemain Borneo FC Hilang
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Belum dimulainya kompetisi Liga 1 tentu membuat pemain Borneo FC Samarinda bosan. Secara persiapan yang dilakukan cukup panjang sembari terus membenahi komposisi skuat proyeksi kompetisi musim 2021 ini.
Sempat mendapat kepastian kick-off liga pada awal Juli ini. Nyatanya meningkatnya kasus COVID-19 di wilayah Jawa-Bali, kembali memupus harapan insan bola tanah air untuk menyaksikan tim kesayangan berlaga. Semuanya mesti berbesar hati demi memutus rantai penyebaran pandemi. Kendati demikian, ditengah kejenuhan pemain menanti kompetisi. Rupanya ada kegembiraan pemain. Yakni hadirnya Boaz Salossa akhir pekan kemarin. Tak hanya meningkatkan euforia kalangan suporter, para pemain pun turut senang. Setidaknya kedatangan eks pemain Persipura itu menjadi kejutan pemain. Salah satu pemain Borneo FC, Marckho Sandy Meraudje makin optimis bisa membawa Borneo FC juara. Pemain kelahiran Jayapura 4 Desember 1995 itu yakin dengan komposisi pemain dalam tim seperti saat ini. Target meraih gelar bisa didapatkan. Apalagi ditambah dengan datangnya Boaz. "Setelah datangnya Boaz. Semua pemain lebih bersemangat ingin membawa tim ini meraih gelar juara Liga 1. Yang jelas kami harus kerja keras baik saat latihan maupun ketika bermain di kompetisi nanti,” bebernya. Pemain yang musim lalu membela Madura United tersebut, secara terang-terangan mengaku terlecut semangatnya untuk meraih prestasi di Borneo FC bersama Boaz Salossa. Menurut Marckho, Bochi adalah sosok pemain senior dan penuh dedikasi saat membela tim. "Kakak Bochi itu kan pemain senior, berpengalaman dan juga sudah diketahui kualitasnya. Pasti ini bagus untuk tim kami ke depan. Kehadirannya membuat saya dan sudah pasti pemain lain ingin memberikan permainan terbaik di setiap pertandingan,” pungkasnya. Namun kondisi seperti ini tentu tidak diinginkan semua pihak. Baik federasi, penyelenggara, hingga peserta kompetisi. Marckho turut memakluminya. Dia hanya bisa berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera memastikan bergulirnya sepak bola kasta tertinggi tersebut. “Kalau mau dibilang bosan, ya kami sudah bosan dengan suasana seperti sekarang. Kami terus berlatih, tetapi tak ada kepastian kapan kompetisi digulirkan. Kasihan juga manajemen tim, karena harus terus mengeluarkan dana tanpa ada pemasukan,” jelasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: