Klub Tenis Poratama Siap Cetak Petenis Handal
Samarinda, nomorsatukaltim.com- Masifnya pandemi COVID-19 tetap meninggalkan celah untuk terus menjalankan aktifitas. Ketika banyak ajang kejuaraan olahraga mengalami penundaan, pembinaan petenis muda tetap dapat dilangsungkan. Seperti yang dilakukan Poratama. Klub tenis Samarinda yang bermarkas di area taman cerdas.
Saat ini mereka tengah gencar mencari bibit atlet. Tentunya untuk diproyeksikan sebagai petenis andalan Kota Tepian. Siapa saja bisa bergabung. Terutama usia dini. Tanpa dipungut biaya sepeser pun. Alat latihan juga sudah disediakan. Pelatih tenis Poratama, Rusmanto mengatakan klubnya saat ini hanya fokus membina dan mencari calon atlet yang punya bakat untuk bisa dikembangkan. Tujuannya agar Samarinda tidak kehabisan stok atlet tenis. "Tidak komersil, siapapun kami tampung. Orang nggak mampu kita biayain. Kami belikan sepatu, kami kasih raket. Tujuannya untuk pengkaderan, asal ada kemauan dan semangat berlatih, silahkan datang ," katanya. Rusmanto menjelaskan sejauh ini Samarinda kekurangan stok pemain muda. Apalagi untuk kategori wanita. Kebanyakan mereka yang latihan didominasi peserta pria. Nah ini juga yang jadi bagian dari program jangka panjang Poratama. "Di Samarinda ini sangat kekurangan atlet wanita ya, itu juga kita perhatikan. Sebenarnya sih semakin banyak yang mau berlatih, kedepannya makin bagus untuk cabor tenis," jelasnya. Sejauh ini Poratama mendidik belasan anak dengan beragam latar belakang.Terutama dari sisi ekonomi. Ada yang mampu membeli sendiri perlengkapan latihan, dan ada yang tidak. "Ada 13 anak yang rutin latihan. Tahap awal ini gratis. Tapi ke depan, tetap akan diadakan iurannya. Supaya lebih serius kan ya. Yang pasti tidak sebesar klub komersil, murni iuran untuk kebutuhan mereka latihan," terangnya lagi. Rusmanto yang didampingi Supriyatmono sebagi ketua klub, yakin program itu bisa jalan. Mengembangkan kembali cabor tenis sebagai andalan Samarinda. Tentunya dimulai dengan pembinaan atlet sejak dini. "Berangkat dari kesadaran sih ya, kami yang generasi tua ini melihat beberapa klub kurang serius menjalankan program pengkaderan. Sementara awalnya bermodal kemauan anak-anak saja dulu, baru kita lihat perkembangannya lalu kita arahkan," pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: