Komisi IV Gelar Kunker ke BPJS Regional Kalimantan
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Komisi IV DPRD Kaltim menggelar kunjungan kerja (Kunker) ke BPJS Kesehatan Regional VIII Kalimantan di Balikpapan, baru-baru ini.
Berbagai Keluhan terkait penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan, membuat Komisi IV DPRD Kaltim menilai perlu menyambangi BPJS Kesehatan mempertanyakannya langsung kebenarannya.
Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Sekretaris Komis IV DPRD Kaltim Salehuddin, menjelaskan pihaknya menginginkan kejelasan secara pasti terkait keluhan masyarakat, sebagai peserta BPJS Kesehatan. Diantaranya, sulitnya mendapatkan jadwal penindakan medis, jadwal operasi yang kerap dimundurkan, hingga penolakan pasien oleh rumah sakit. "Persolan tersebut bukanlah hal yang baru dan sudah menjadi rahasia umum. Karena itu bagaimana peran BPJS dalam mengantisipasi persoalan itu dan bagaimana cara memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ucap Salehuddin saat dikonfirmasi media harian Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Senin (21/6) siang. Politisi dari Fraksi Golkar ini menambahkan, kesehatan merupakan bentuk pelayanan dasar pemerintah kepada masyarakat, terlebih masyarakat ikut berpartisipasi dengan membayar iuran keanggotaan setiap bulannya. Sehingga, masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal. "Kepentingan kesehatan masyarakat merupakan hak rakyat Indonesia. Sudah sepatutnya mereka mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang sesuai bagi mereka," tutup Legislator dari Dapil Kukar ini. Sementara itu, Deputi BPJS Kesehatan Regional VIII Kalimantan, Priyo Hadi Susatyo didampingi Asisten Deputi Pengelolaan Kinerja Kantor Cabang, Phindo Bagus Darmawan menjelaskan, dalam rangka membantu masyarakat maka dibuatlah aplikasi Mobile JKN. Dia menambahkan, aplikasi itu memberikan kemudahan akses dan pelayanan yang optimal bagi peserta. Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses beragam informasi mudah, dimanapun dan kapanpun. “Ada beberapa fasilitas seperti konsultasi kesehatan online dengan dokter, cek jadwal operasi, dan informasi ketersediaan tempat tidur kosong atau ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk pasien,” pungkasnya.(Adv/top)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: