Berangkat dari Hobi, Skateboard Jadi Bisnis di Kutim

Berangkat dari Hobi, Skateboard Jadi Bisnis di Kutim

Kutim, nomorsatukaltim.com – Jika segala hal yang didasari hobi pasti berjalan mudah. Termasuk bisnis. Itu yang tergambar dari Topan Pradana Putra. Anak perantauan yang hobi bermain skateboard. Kini justru mengarah jadi bisnis.

Itu terjadi 5 tahun lalu. Ketika Pemkab Kutai Timur (Kutim) membangun fasilitas skate park di samping Polder Sangatta. Hal itu juga jadi tonggak sejarah bagi dirinya. Sebab kembali terjun ke dunia skateboard. Apalagi prediksinya tepat. Jika atmosfer permainan papan seluncur bakal booming. Ditambah, perumahan PT KPC juga membuat skate park. Yang membuat ruang bermain menjadi banyak pilihan. “Karena dulu hanya di STQ saja, masih tempat umum yang dipakai. Nah kalau sekarang ada arenanya sudah. Jadi lebih nyaman bermain,” ucap Topan. Akhirnya, makin ramai masyarakat Kutim yang bermain skateboard. Itu juga menggugah dirinya untuk membuka skate shop. Tujuannya agar teman-teman yang sehobi tak perlu repot untuk membeli peralatan skateboard yang hanya didapat di luar kota. Selain itu juga bisa jadi tempat sharing bagi komunitas skateboard di Sangatta. “Saya pikir bisa terkoneksi dengan bisnis. Akhirnya kesampaian juga buka skate shop ini,” ungkapnya. Bila hendak memulai bisnis dari hobi, artinya mesti menekuni kegemaran lebih dalam. Karena skateboarding adalah sebuah komunitas, jadi mesti membangun konsumennya. Caranya tak lain dengan support acara yang berhubungan dengan olahraga tersebut. Tidak hanya menjual papan skate, toko ini juga menjual part sampai aksesoris berupa sepatu untuk bermain skateboard. Tidak sedikit dari mereka yang bermain di skatepark polder Sangatta datang ke tokonya. “Sering datang ke sini, soalnya ini yang paling dekat dari skatepark,” katanya. Lahir di Bandung 35 tahun silam. Ia mengenal skateboard sejak SMA. Alasannya waktu itu sederhana saja. Ia ingin tampil keren di mata teman-temannya. Jika mayoritas rekannya memilih menjadi anak band atau bikin klub motor. Topan lebih memilih papan luncur sebagai hal yang ingin ia coba. Mulanya ia hanya ikut-ikutan bermain di taman-taman di Bandung. Topan mengakui awalnya sangat sulit baginya menaklukkan papan luncurnya. Jangankan bermain berbagai trik. Bisa berdiri dengan seimbang di atas papan saja sudah ia syukuri. Tapi dasarnya sudah suka, Topan menolak untuk cepat menyerah. Butuh waktu seminggu baginya untuk bisa berdiri seimbang di atas papan. Senang bukan main dirinya. “Akhirnya jadi hobi. Tapi memang susah banget awalnya,” katanya. Lelaki kelahiran 21 November ini terus bermain papan luncur ini hingga lulus kuliah. Sampai akhirnya dirinya harus vakum beberapa saat. Karena pekerjaannya menuntut ia harus terus berpindah kota. Sampai akhirnya di Sangatta dirinya menetap. Sempat hampir lupa dengan hobinya itu. Topan kemudian melihat anak-anak muda bermain skateboard di Lapangan STQ Sangatta. Dari situ, adrenalinnya terpacu lagi. Niat bermain skateboard hidup lagi. “Tapi saat itu belum langsung main. Coba kenalan dulu dan coba ikut gabung aja waktu itu," tandasnya. (bct)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: