Pembangunan Jaringan Listrik di Paser Proyek Pusat

Pembangunan Jaringan Listrik di Paser Proyek Pusat

PASER, nomorsatukaltim.com - Pemkab Paser membenarkan, Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanah Grogot tidak memiliki kewenangan dalam hal pembangunan atau pengerjaan fisik jaringan listrik di lingkungan desa. Termasuk penganggaran dari pemerintah pusat.

"Saat rapat koordinasi 6 Mei lalu dengan PLN. UP2K (Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan) yang menangani listrik di pedesaan," kata Bupati Paser, dr Fahmi Fadli melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser, Ina Rosana kepada Disway Kaltim dan Nomorsatukaltim.com, Selasa (8/6/2021).

Dia bilang, untuk tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) ULP PLN Tanah Grogot pada pengerjaan jaringan listrik di desa, hanya menerima hasil pekerjaan dari UP2K Kaltim.

"Setelah itu mereka (ULP PLN Tanah Grogot) statusnya sebagai operator," sambung wanita berjilbab itu.

Dari informasi yang diterimanya dari UP2K Kaltim, pengerjaan jaringan listrik di 10 desa dari 20 desa yang belum teraliri, saat ini tengah berjalan. Bahkan April, terdapat tiga desa yang tiang betonnya sudah tertanam 90 persen. Yaitu, Desa Rantau Atas Kecamatan Muara Samu, Desa Lomu dan Desa Riwang di Kecamatan Batu Engau.

"Itu data akhir April, mungkin Mei sudah rampung 100 persen," jelas Ina.

Sementara untuk tujuh desa lainnya. Yakni Desa Perepat, Sungai Langir, Sunge Batu, Muara Lambakan, Swan Slutung, Pengguren Jaya dan Desa Segendang, masih proses pengiriman tiang beton. Ina mengungkapkan, permasalahan listrik bukanlah kewenangan dari pemerintah kabupaten.

Tapi, Pemkab tetap berupaya bagaimana sesering mungkin berkomunikasi dengan PLN, sehingga tak ada lagi desa yang belum teraliri listrik PLN.

Untuk besaran anggaran, Ina menuturkan jika Pemkab Paser tidak mengetahui. Karena langsung dari pemerintah pusat ke UP2K Kaltim.

"Pemkab hanya sekadar mendukung, apabila ada kendala di lapangan (saat pengerjaan). Ya, sudah meminta masing-masing kepala desa, apabila ada tanam tumbuh (milik warga) untuk dapat diselesaikan. Sampai sekarang ini, UP2K belum menyampaikan jika terdapat kendala," terang dia.

Pemkab Paser menargetkan, tahun depan tidak ada lagi desa yang tidak teraliri listrik PLN.

"Tahun ini 10 desa dulu. Dan sepuluh desa sisanya akan dibangun jaringan listrik PLN di 2022 mendatang," pungkasnya.

Untuk desa yang belum teraliri listrik PLN, saat ini memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Komunal, genset dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebagai penerangan.

Adapun 10 desa yang bakal dialiri listrik PLN pada 2022 mendatang, yakni Desa Rantau Buta, Desa Rantau Layong, Desa Keladen, Desa Labuangkallo, Desa Selengot, Desa Random, Desa Senipah, Desa Harapan Baru, Desa Kepala Telake dan Desa Luan. (asa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: