Prihatin Banjir, Salehuddin Minta BPBD Kukar Lakukan Mitigasi Bencana

Prihatin Banjir, Salehuddin Minta BPBD Kukar Lakukan Mitigasi Bencana

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Secara geografis, beberapa daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara memang tidak bisa dihindarkan dari banjir. Karena berada di sekitaran Sungai Mahakam atau anak-anaknya. Salah satu daerah langganan banjir di Kukar adalah Desa Kembang Janggut. Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin, S Sos S Fil menaruh perhatian pada masalah ini. Ia berharap, ke depan, BPBD Kukar tak hanya memberi penanggulangan saat dan pasca bencana. Namun juga menjalankan fungsi mitigasi.

Beberapa hari terakhir ini, sebanyak 11 desa di Kecamatan Kembang Janggut tergenang banjir. Sebabnya karena air Sungai Belayan yang terletak di daerah hulu Kecamatan Tabang meluap. Intensitas hujan yang tinggi di kawasan hulu membuat banjir tak terelakkan. Dalam hal ini, 11 desa di Kembang Janggut mendapatkan banjir kiriman.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, 11 desa tersebut yakni, Desa Genting Tanah, Loa Sakoh, Hambau, Kembang Janggut, Kelekat, Bukit Layang, Perdana, Pulau Pinang, Muai, Long Bleh Haloq, dan Long Bleh Modang. Terdapat 2.746 rumah, 3.185 KK, dan 12.068 jiwa terdampak banjir tersebut. Dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai setengah meter, hingga 1,5 meter.

Salehuddin turut mengikuti perkembangan banjir di sana. Dari laporan yang ia dapatkan, beberapa fasilitas desa tak bisa difungsikan secara optimal.

“Termasuk transportasi jadi terganggu karena ada beberapa jalan di sana yang terputus akibat banjir. Terutama di daerah Kelekat,” ungkap Saleh.

Banjir di Kembang Janggut ini, menurut politisi Partai Golkar itu. Termasuk kurang terprediksi. Curah hujan belakangan memang sangat tinggi. Dalam dua tahun terakhir, belum pernah curah hujan setinggi saat ini. Saleh pun merasa, harusnya ada langkah antisipatif yang bisa dijalankan bersama. Agar jika banjir tak bisa dicegah, minimal masyarakat siap menghadapinya.

"Sejauh ini kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak kecamatan maupun kepala desa," ucap legislator dari Dapil Kukar ini.

Salehuddin berharap, banjir kali ini bisa diambil hikmah besarnya. Baik oleh masyarakat maupun pemerintah (desa hingga kabupaten). Bahwa, mitigasi bencana itu memiliki peran sangat vital dalam kebencanaan. Mitigasi itu, kata Saleh, bisa berupa upaya pencegahan banjir dengan perencanaan tertentu. Pun jika banjir tak bisa dicegah, minimal pemkab, dalam hal ini oleh BPBD Kukar. Bisa memberi peringatan dini pada masyarakat. Agar masyarakat bisa bersiap-siap untuk mengamankan aset penting ataupun menyetok persediaan makanan dan air bersih yang cukup.

"Harapan kami BPBD Kukar atau OPD terkait dapat segera melakukan mitigasi kebencanaan termasuk mengantisipasi jika curah hujan masih tinggi," harapnya. (Adv/top/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: