Taman Depan Kantor Bupati PPU Masih Masa Pemeliharaan, Pemkab Minta Masyarakat Jaga Bersama

Taman Depan Kantor Bupati PPU Masih Masa Pemeliharaan, Pemkab Minta Masyarakat Jaga Bersama

PPU, nomorsatukaltim.com - Soal taman depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ricci Firmansyah menegaskan area masih dalam masa pemeliharaan. Jadi jelas belum dibuka untuk umum.

Pemeliharaan itu sesuai dengan kontrak dilakukan. Dilakukan boleh kontraktor hingga Agustus 2021 mendatang. "Memang saat ini banyak sekali masyarakat yang menggunakan fasilitas di taman tersebut walau sudah diberi peringatan dan imbauan untuk tidak berkumpul," ucapnya, Selasa (25/5/2021). Adapun pemeliharaan yang dimaksud ialah semua hasil pembangunan. Mulai dari infrastruktur hingga ke tanaman yang ada di area tersebut. Maka itu, ia meminta masyarakat agar patuh. Selain karena masih situasi pandemi, juga tak ingin fasilitas yang ada di dalam rusak sebelum waktunya. Meski itu masih bisa ditanggung oleh kontraktor. "Terkait pemeliharaannya, jika ada kerusakan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah berakhir, maka akan dilakukan pemeliharaan oleh kontraktor," jelasnya. Taman depan kantor Bupati PPU yang dianggap simbol baru Benuo Taka itu memang kerap ramai. Sejak rampung Februari lalu. Padahal belum dibuka secara umum. Puncak ramai itu terjadi pada libur lebaran lalu. Masyarakat lokal bahkan luar daerah. Datang untuk rekreasi, berswafoto atau sekedar bersantai. Bukan tanpa perlakuan. Area itu sebenarnya juga sudah dipasang tali keliling. Pun sudah ada beberapa spanduk larangan. Personel Satpol PP juga kerap melakukan pengawasan. Namun faktanya, masih ada saja warga yang acuh meloncat untuk masuk. Biar bagaimanapun pemerintah dinilai kurang tegas dalam pengawasan pun pencegahan. Lokasi yang sangat mudah dijangkau dan kurangnya wahana rekreasi serta kejenuhan masyarakat menghadapi pandemi bisa dianggap wajar. Jadi, yang perlu ditekankan ialah aset itu menjadi milik bersama. Jadi perhatian untuk dapat dipelihara secara bersama oleh seluruh masyarakat perlu dipahami. "Hanya saja saat ini masyarakat sudah memanfaatkan taman tersebut, semoga bisa ikut menjaga bersama aset kita tersebut," tegas Ricci. Memang, hingga saat ini belum ada laporan tentang rusaknya aset. Namun, sampah yang ditinggalkan pengunjung jelas terlihat. Lebih lanjut, meski masa pemeliharaan berakhir Agustus nanti, Ricci belum bisa memastikan kapan area dibuka. Begitupun soal nama yang disematkan pada taman ini. "Terkait itu kami menunggu arahan kebijakan dari pimpinan," pungkasnya. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: