Hamdam: Silaturahmi Virtual Tak Mengurangi Esensi Lebaran

Hamdam: Silaturahmi Virtual Tak Mengurangi Esensi Lebaran

PPU, nomorsatukaltim.com - Ada pergeseran kebiasaan dalam menyikapi Idulfitri selama pandemi COVID-19. Salah satunya adalah silaturahmi virtual. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Hamdam Pongrewa usai salat Idulfitri 1442 Hijriah, Kamis, (13/5/2021).

Ia beserta keluarga melaksanakannya di Masjid Al Ibroh Penajam. Tempat yang berbeda dengan Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM). Salat id yang diikuti Hamdam beserta ratusan jemaah dipimpin Imam Muhammad Siddiq S dan Khatib H Abdul Jalal ini berjalan lancar. Hamdam menuturkan, Ramadan dan Idulfitri tahun ini menjadi berbeda dari biasanya. Sejak adanya COVID-19 setahun lalu. Berbagai aktivitas yang biasa dilakukan Komunitas Islam di Indonesia pun tidak sepenuhnya dapat dilakukan seperti sebelumnya. “Salat tarawih dan id di masjid, takbiran keliling, dan segala hal yang berpotensi menimbulkan keramaian pun dianjurkan untuk dihindari. Perubahan yang terjadi ini menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan di benak umat Islam, apakah esensi ibadah puasa dan lebaran akan luntur,” ungkapnya. Tak sedikit kajian secara daring berbagai tajuk menjelaskan begitu. Adanya pergeseran kebiasaan masyarakat Islam atas terjadinya pergeseran budaya. “Ketakutannya ini justru karena terjadi pergeseran budaya. Ritual ibadah saat ini harus dilakukan semuanya di dalam rumah, tidak bisa di luar rumah atau di masjid,” ungkapnya. Ia memberi contoh bagaimana Islam mengonversi sebuah budaya yang ada di masyarakat. Pada masa pembangunan Bangsa Indonesia yang terdahulu. Dakwah para wali menyentuh budaya yang telah ada sebelumnya. Adapun pelestarian itu sejalan dengan visi dan misi bupati yang berjalan di periode kali ini. PPU yang maju, modern dan religius. Untuk urusan salat id, sambungnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membolehkan pelaksanaan salat id di rumah secara berjemaah. Atau secara sendiri (munfarid), jika umat berada di kawasan penyebaran COVID-19 yang belum terkendali. Zona merah. Pun, jika seseorang sedang menjalani isolasi. Yang berada di zona hijau, di beberapa tempat di PPU melaksanakan di masjid dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Meski begitu, ia memastikan hakikat kemenangan Idulfitri tidaklah sirna seketika. Berbagai imbauan diyakinkan tidak mengurangi esensi atau nilai-nilai dari perayaan. Seperti juga silaturahmi virtual. "Kemenangan hari ini harus kita rayakan di tengah gempuran pandemi yang belum juga mereda. Sehingga salat id juga harus dilaksanakan oleh sebagian masyarakat di rumah masing-masing bersama keluarga. Karena wabah virus corona, umat Islam di seluruh penjuru dunia, khususnya di Indonesia, harus rela kehilangan megahnya tradisi hari raya”, pungkasnya. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: