Solusi Lahan Terbatas, Perusahaan Batu Bara Diajak Beternak Sapi

Solusi Lahan Terbatas, Perusahaan Batu Bara Diajak Beternak Sapi

Banyak perusahaan di Kaltim memiliki lahan yang luas dan tidak dimanfaatkan. Hal ini menjadi peluang sekaligus solusi untuk beternak sapi. (Istimewa)

Samarinda, DiswayKaltim.com – Kaltim masih mengandalkan 75 persen sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.

Selama puluhan tahun, provinsi ini tidak pernah swasembada daging. Padahal Kaltim memiliki wilayah luas dan sumber daya memadai untuk mengembangbiakan sapi.

Namun terdapat, dua penghambat: lahan yang tidak tersedia dan kekurangan investor dalam peternakan sapi.

Kepala Bidang Pembibitan dan Budidaya Dinas Peternakan Kaltim, I Made Jaya Hadi mengatakan, kekurangan lahan dapat diatasi. Caranya, ratusan perusahaan besar di Kaltim diajak mengembangkan peternakan sapi.

PT Kitadin di Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara (Kukar) telah menginisiasi program tersebut. Begitu pula di PT Multi Harapan Utama (MHU) di Jonggon dan PT Jembayan Mura Bara (JMB) di Desa Mulawarman.

“Kemudian ada perusahaan yang paling getol. PT Gunung Bayan di Kutai Barat. Kita mengapresiasi mereka,” ungkapnya, Sabtu (12/10/2019).

Ia menyebut, langkah ini sebagai solusi terbatasnya lahan untuk pengembangan sapi. Pasalnya, nyaris seluruh lahan di Kaltim telah dikuasai perusahaan.

Tidak hanya dikuasai perusahaan batu bara. Perusahaan sawit pun tak kalah masif menguasai lahan. Akibatnya, pemerintah kesulitan menyediakan lahan untuk para investor yang ingin membudidayakan sapi.

Celah penguasaan lahan oleh perusahaan itu digunakan Dinas Pertanian. Mengajak para pengusaha ikut serta dalam pembibitan dan pengembangan sapi. Warga di sekitar perusahaan dapat diajak untuk bekerja sama.

Untuk mendukung upaya perusahaan dan masyarakat yang beternak sapi, Dinas Peternakan membangun padat rumput kecil (mini rect).

Luasnya, 5 hektare hingga 20 hektare. Terdapat lima unit mini rect padang rumput yang dibangun. “Sudah ada 2.000 unit mini rect yang kita bangun. Kita manfaatkan untuk pengembangan sapi,” jelas Jaya. (qn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: