Layak Tipe A

Layak Tipe A

TANJUNG REDEDB, DISWAY – Komando Distrik Militer (Kodim) 0902/TRD dicanangkan akan berubah menjadi tipe A. Berdasarkan rencana strategis (renstra) pembangunan tahun 2022-2023. Dengan dipimpin langsung oleh prajurit berpangkat Kolonel TNI.

Dandim 0902/TRD, Letkol Inf Fardin Wardhana mengaku, rencana tersebut telah diusulkan. Dan saat ini sedang dalam tahap pengkajian. “Masih dikaji lagi. Apakah memungkinkan atau tidak untuk diubah menjadi tipe A,” ungkapnya kepada Disway Berau-Kaltara, Kamis (15/4). Lanjutnya, pengkajian perubahan tipe itu sepertinya akan tertunda. Lantaran adanya refocusing anggaran secara massif, untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi daerah. “Sepertinya memang akan tertunda perubahan status itu,” imbuh perwira berpangkat dua melati ini. Yang menjadi dasar pertimbangan perubahan status itu adalah kerawanan suatu daerah terhadap ancaman dari dalam dan luar negeri. Serta tingginya persoalan konflik sosial di suatu daerah. “Di Berau ini cukup tinggi ancaman dari luar. Karena, Berau berbatasan langsung dengan laut Filipina,” ungkapnya. Sehingga, daerah yang memiliki teritorial yang berbatasan langsung dengar negara lain, harusnya memiliki Kodim Tipe A. “Harusnya sih seperti itu,” bebernya. Menurut Fardin, untuk di Kaltim, yang bisa dipimpin oleh Kolonel seperti Berau, Samarinda dan Balikpapan. Hal itu dikarenakan, Berau adalah daerah perbatasan. Sementara Samarinda dan Balikpapan adalah kebutuhan ibu kota provinsi. “Di Kaltim ini ada dua yang sudah dipimpin oleh Kolonel. Sisanya masih Letkol,” katanya. Saat ini, jumlah personel di Kodim Berau sebanyak 198 orang. Itu termasuk di dalamnya 8 orang yang tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kodim. “Sangat sedikit sekali personel kami,” ungkapnya. Sementara, untuk jumlah koramil ada 11 untuk 13 kecamatan. Padahal, kata dia, idealnya masing-masing kecamatan memiliki koramil sendiri-sendiri. “Yang tidak memiliki koramil itu Kecamatan Teluk Bayur (ikut dengan Tanjung Redeb) dan satunya lagi adalah Biatan (ikut dengan Tabalar),” sebutnya. Lanjutnya, sudah mengajukan untuk pembentukan koramil di dua kecamatan tersebut. Namun, diakuinya prosesnya cukup rumit. “Kami sudah mengajukan ke Pemkab untuk penyediaan lahan pembangunan koramil. Kalau itu sudah ada, baru kami ajukan ke Mabes TNI AD untuk pembangunan fisiknya,” bebernya. Awasi Laut Berau Terkait antisipasi gangguan dari luar daerah, Kodim 0902/TRD lakukan pengetatan pengawasan jalur laut, sebagai akses masuk ke Berau. Dandim mengatakan, pihaknya terus memperketat pengamanan di jalur laut untuk mencegah adanya kapal asing yang masuk perairan Indonesia serta penyelundupan narkotika ke wilayah Kabupaten Berau. Lalu lintas laut, kata dia, menjadi jalur primadona sindikat internasional untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Beberapa kali aparat menggagalkan pengiriman paket narkoba yang diselundupkan melalui akses jalur laut. Tercatat pada Januari 2019, Anggota TNI mengamankan 7,05 kilogram sabu-sabu dari seorang pemuda asal Tarakan. “Itu kami sorot. Kami tidak ingin ada barang haram seperti itu masuk ke daerah teritorial kami,” ujarnya kepada Disway, Kamis (15/4). Ditegaskannya, persoalan narkoba bukan hanya ranah dari Polisi ataupun pemerintah. Menurutnya, narkoba adalah musuh bersama dan tanggung jawab semua pemangku kebijakan. “Saya minta agar pemerintah benar-benar serius menangani persoalan narkoba itu. Karena, narkoba ini adalah musuh negara,” tegasnya. Diakuinya para penjahat narkoba memiliki siasat tertentu untuk dapat menyelundupkan barang haram itu ke tempat tujuan dengan aman. "Pelaku juga pasti memiliki cara dalam meloloskan niatnya, bisa lewat darat, laut dan bahkan jalur udara," pikirnya. Dalam upaya mencegah penyelundupan narkoba, juga diperlukan peran masyarakat untuk membantu tugas aparat. "Perlu peran serta seluruh stakeholder di Berau, khususnya di wilayah perbatasan," ungkapnya. */FST/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: