Jembatan Masabang di Kutim Diresmikan, Jarak Dua Kecamatan Tidak Berjauhan Lagi

Jembatan Masabang di Kutim Diresmikan, Jarak Dua Kecamatan Tidak Berjauhan Lagi

Kutim, nomorsatukaltim.com –  Jembatan Masabang di Kutim sudah tuntas pekerjaannya. Jembatan itu memiliki peran penting. Diyakini memangkas waktu dan jarak antara Sangatta Selatan dan Sangatta Utara.

Jembatan tersebut sebenarnya perencanaan dari periode bupati sebelumnya. Masuk prioritas karena sangat vital pada pergerakan orang dan barang di dua kecamatan tersebut. Sebenarnya sudah ada jembatan penghubung. Tapi rutenya terlalu jauh. Perbedaan waktunya sekitar 20 menit. Maka tak heran masih banyak warga yang memilih menggunakan jasa kapal penyeberangan di sungai yang lebarnya hanya 50 meter itu. Jembatan itu diresmikan oleh Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang. Terhubungnya dua kecamatan tersebut dianggap dapat meningkatkan akselerasi perekonomian. Mengingat, arus barang dan orang pada dua kecamatan tersebut sangat banyak. “Alhamdulillah, jembatan ini bisa diresmikan. Karena sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kutim,” ucap Kasmidi. Sementara itu, Plt Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim, Witono mengatakan, secara teknis jembatan tersebut dapat menahan beban delapan ton dengan muatan sumbu tunggal. Namun pihaknya tetap akan melakukan uji traffic pada jembatan tersebut. “Tapi saya rasa jika kendaraan kecil masih tak masalah melintas. Yang jadi perhatian adalah kendaraan berat seperti trailer pengangkut peti kemas,” ucap Witono. Ia juga menjelaskan spesifikasi jembatan tersebut. Menghubungkan Sangatta Utara dan Selatan, jembatan itu memiliki panjang 50 meter. Sementara lebar jembatan sembilan meter yang digunakan untuk jalan tujuh meter. Sedangkan satu meter untuk trotoar jembatan di kedua sisi. Jembatan ini menghabiskan biaya sebesar Rp37 miliar. Tak hanya fisik jembatan. Duit itu juga dipakai untuk membuat jalan penghubung. Sayangnya duit yang telah dialokasikan terkena rasionalisasi akibat pandemi COVID-19. Alhasil Pemkab Kutim tak bisa membayar seluruhnya. “Dari total yang baru terbayar Rp15 miliar. Karena memang terpotong rasionalisasi tahun lalu,” pungkasnya. (bct/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: