Analisis Pergerakan Tanah

Analisis Pergerakan Tanah

TANJUNG REDEB, DISWAY – Perbaikan akses jalan Kampung Gurimbang yang amles pada 24 Maret lalu, belum bisa dilakukan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau berdalih, masih mengamati pergerakan atau struktur tanah.

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi. Analisis itu dilakukan, karena posisi amblesnya jalan penghubung tiga perkampungan di Kecamatan Sambaliung itu, berada di tepi sungai. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi jalan kian parah. Bahkan, kata dia, hanya menyisakan separuh badan jalan. “Masih dipelajari kondisi tanahnya. Penurunan-penurunan tanahnya itu berapa centimeter per hari. Apakah sudah stabil, dan tidak ada pergerakan lagi. jadi harus lebih hati-hati,” ujarnya kepada Disway Berau, Senin (5/4). Hasil analisis pergerakan tanah, akan menjadi dasar untuk menentukan penanganan perbaikan jalan yang ambles. Jangan sampai, salah perencanaan justru membuat masalah baru kedepannya. “Tidak kalah penting, soal anggaran. Sekalipun sudah diketahui perbaikan yang cocok, jika anggaran tidak ada tetap tidak bisa dilakukan,” sebutnya. Junaidi minta, masyarakat untuk menggunakan akses jalan alternatif sampai akses jalan yang ambles mendapatkan penanganan perbaikan. Dikhawatirkan, tingginya intensitas kendaraan yang melintas justru memperburuk kondisi jalan dan mengancam keselamatan pengendara. “Sangat berbahaya. Khawatir bisa ambles lagi jika terlalu banyak beban yang melintas di atas jalannya,” pungkasnya. Sementara, Bupati Berau Sri Juniarsih menegaskan, penanganan amblesnya jalan Kampung Gurimbang menjadi prioritas DPUPR untuk segera dilakukan perbaikan, dan tengah berproses. “Kami upayakan bisa diselesaikan tahun ini,” harapnya. */ZZA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: