COVID-19 Tantangan Pengembangan Pariwisata

COVID-19 Tantangan Pengembangan Pariwisata

TANJUNG REDEB, DISWAY- Pandemik COVID-19 menjadi tantangan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Berau. Terutama, dalam mengenjot jumlah kunjungan wisatawan.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Abdul Majid mengatakan, dampak pandemik nyata bagi pengembangan pariwisata. Meski sejumlah objek wisata di Bumi Batiwakkal dibuka untuk umum, namun kunjungan tetap seret. “Kami ingin pariwisata dapat terus berkembang, sehingga mampu menarik wisatawan sebanyak-banyaknya. Tapi kondisi saat ini, tidak bisa dipaksakan juga,” katanya kepada Disway Berau, Minggu (4/4). Kondisi itu, menjadi tantangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Bagaimana pengembangan pariwisata tetap berjalan dengan baik dalam situasi pandemik. Begitu juga dengan pembukaan lokasi wisata saat libur lebaran Idulfitri, tetap berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19. Tentu, melihat perkembangan kasus virus yang merebak dari Wuhan, Tiongkok. Pun dibuka, kata dia, penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan pembatasan pengunjung. “Jika kondisi wilayah yang ada wisatanya termasuk dalam zona kuning atau merah kemungkinan akan ditutup. Kalau mau kita dibuka, tapi dilihat bagaimana kondisinya nanti,” ujarnya. Apalagi, pemerintah pusat membatasi cuti dan libur lebaran. Secara tidak langsung, akan berdampak pada kunjungan wisata. Padahal, berkaca tahun-tahun sebelumnya, khususnya libur lebaran Idulfitri, kunjungan wisatawan cukup ramai. Bahkan, hampir seluruh objek wisata di Berau dipadati pengunjung. Baik wisatawan lokal maupun domestik. “Harapannya, pandemik segera berakhir. Sehingga kegiatan pariwisata dapat kembali lancar, dan kunjungan wisatawan dapat lebih meningkat,” pungkasnya. */ZZA/JUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: