Poseng: Cepat Move On, Borneo FC

Poseng: Cepat Move On, Borneo FC

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Ketua KONI Samarinda yang juga mantan manajer Putra Samarinda, Aspian Noor. Meminta Borneo FC Samarinda untuk tidak larut dalam kekecewaan. Atas raihan buruk mereka di Piala Menpora. Ketimbang merutuki kesialan, Poseng –sapaannya- bilang, Pesut Etam harus segera mengevaluasi kekuatan tim, lalu move on.

Kampanye Borneo FC Samarinda di turnamen Piala Menpora memang di luar ekspektasi. Cukup percaya diri mengandalkan banyak pemain muda. Pesut Etam malah babak belur. Mereka pun jadi satu-satunya tim di Grup B yang dipastikan gugur di pekan kedua. Naas betul.

Menurut Poseng yang turut mengikuti kiprah Borneo FC Samarinda. Tim kebanggaan warga Samarinda memang harusnya kecewa. Karena hasil super buruk itu adalah cerminan kualitas tim yang sudah cukup lama disiapkan. Namun begitu, kekecewaan itu tidak boleh berlarut. Sekadarnya saja. Cukup dijadikan bahan evaluasi lalu bergerak maju menentukan langkah perbaikan apa yang bisa dilakukan. Mumpung Liga 1 belum juga dirilis jadwalnya. Sehingga masih punya cukup waktu.

"Jadikan sebuah pelajaran berharga. Persiapan tim memang butuh waktu yang lama untuk bisa padu," kata Aspian Noor, Selasa 30 Maret 2021.

"Kekalahan itu menunjukan bahwa ada celah kekurangan yang perlu dievaluasi. Ada titik lemah yang harus dicari sebabnya. Dan lagi membangun pemahaman atau komunikasi antar pemain di atas lapangan juga tidak mudah, butuh persiapan yang matang melalui intensitas latihan," tambahnya.

Soal wacana manajemen Borneo FC Samarinda yang akan mendatangkan pemain anyar lagi. Poseng sangatlah setuju. Tapi untuk melakukannya, ia mewanti-wanti Pesut Etam untuk berhati-hati dan berlaku cermat.

Karena dengan komposisi saat ini, menurutnya Borneo FC tidak perlu melakukan perombakan besar-besaran. Cukup mendatangkan beberapa pemain anyar yang punya pengalaman dan kematangan saja. Terutama di lini tengah dan depan.

Selebihnya, tim pelatih tinggal mematangkan skema permainan saja. Karena menilik dua laga Borneo FC versus Persija dan Bhayangkara. Yang jadi permasalahan inti adalah belum padunya komunikasi antar pemain.

"Piala Menpora itu dijadikan tolok ukur sejauh mana kesiapan tim. Sekarang sudah diketahui kelemahan yang dimiliki, perlu diperbaiki dan itu adalah tugas dan taggung jawab pelatih.”

“Sebelum kompetisi sesungguhnya nanti bergulir. Karena tidak ada tim di dunia ini yang bisa memenangkan pertandingan dengan tanpa persiapan panjang dan matang. Kalau orang (pecinta) bola pasti paham," terangnya mengakhiri. (frd/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: