Antisipasi Tindak Terorisme, Polresta Samarinda Perketat Pengamanan

Antisipasi Tindak Terorisme, Polresta Samarinda Perketat Pengamanan

Pasca bom bunuh diri di Makassar, sejumlah daerah memperketat pengamanannya. Tak terkecuali di Samarinda. Polisi tak ingin kejadian aksi teror di rumah ibadah kembali terulang.

nomorsatukaltim.com - Polresta Samarinda langsung bergerak melakukan pengamanan ekstra. Deteksi dini terhadap ancaman terorisme dilakukan. Pengawasan eks napi teroris dan kelompok radikal di Samarinda pun diperketat. "Di sisi lain, Polresta Samarinda juga akan melakukan deteksi dini aksi dan monitoring, serta Waskat atau pengawasan melekat ke eks napiter (narapidana terorisme) dan kelompok radikal di wilayah Samarinda," tegas Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman. Tak hanya mengawasi serta menyelidiki gerakan-gerakan yang berpotensi melakukan aksi terorisme. Optimalisasi peran tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan organisasi masyarakat serta kepemudaan, juga coba dirangkul jajaran kepolisian. Pasca bom bunuh diri yang terjadi Gereja Katedral Makassar, Kapolresta Samarinda juga turut menyesalkan tindakan pelaku. Dia juga akan mengerahkan personel guna mengamankan gereja-gereja di Samarinda, dan memperketat area sekitar agar peristiwa di Makassar tak terulang. "Melakukan sterilisasi terhadap gereja sebelum pelaksanaan giat ibadah serta koordinasi dengan pengurus atau panitia pengamanan gereja, dan melakukan pemeriksaan para jemaat yang mengikuti giat ibadah dengan berkoordinasi dengan pengamanan gereja," ungkapnya. Jajarannya juga ditempatkan di beberapa gereja untuk melakukan pemantauan sebagai bentuk antisipasi.

JAGA DI PERAIRAN

Tak hanya di darat. Penjagaan juga diperketat melalui jalur masuk pelabuhan. Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, kini lebih ekstra memperketat pintu masuk Pelabuhan Samarinda, yang notabene menjadi pintu masuk utama melalui jalur perairan dari Muara ke Sungai Mahakam. "Pengamanan ekstra yang nantinya keterlibatan penambahan personel dan pemeriksaan lebih ketat dari biasanya. Tentu koordinasi dengan unsur maritim lainnya nanti," ungkap Kapolsek KP Samarinda Kompol Aldi Alfa Faroqi. Hal ini, lanjut Aldi, dilakukan agar tidak dimanfaatkan jaringan teroris untuk masuk ke Samarinda, selepas melancarkan aksi di Makassar, Minggu (28/3) lalu. Senada, Satuan Polisi Air (Satpolair) Polresta Samarinda kini juga ditingkatkan. Pengetatan dan deteksi dini dari ancaman terorisme sebetulnya sudah dilakukan jajaran polisi air. "Patroli (di perairan) ditingkatkan dengan adanya kejadian itu (pemboman di Makassar), semua ditingkatkan," sebut Kasat Polair Polresta Samarinda, AKP Iwan Pamuji. Tidak hanya patroli di kawasan perairan, pada setiap apel dan pengarahan, AKP Iwan Pamuji juga selalu mengingatkan pada personelnya agar jangan memandang sebelah mata mengenai ancaman terorisme ini. "Ya memang beberapa kali saya di apel dan pengarahan terhadap anggota terus memberikan imbauan. Firasat-firasat itu (aksi terorisme) pasti ada, baik saat apel di Polair atau di Polresta," ungkapnya. "Saya sampaikan, anggota jangan underestimate terkait dengan terorisme. Karena apapun alasannya mereka mencari kelengahan kita, ternyata benar terjadi di Makassar," jelas AKP Iwan Pamuji. (bdp/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: