7 Pengedar Sabu di Samarinda Dibekuk, Dikendalikan dari Jakarta
Bisnis sabu adalah bisnis berjaringan. Dikendalikan oleh bandar, para pengedar bergerilya mengedarkan barang haram. Seperti jaringan narkoba di Samarinda yang berhasil dibekuk kepolisian.
nomorsatukaltim.com - Para anak buah bandar ini adalah rekrutan. Rata-rata adalah mereka yang sedang membutuhkan uang. Diiming-imingi uang jumlah besar dalam waktu singkat, siapa yang bakal menolak. Begitu cerita Kasat Reskoba Polresta Samarinda Kompol Andhika Darma Sena, melalui Kanit Sidik Iptu Abdillah Dalimunthe saat mengungkap tujuh pengedar sabu di Kota Tepian. Bermula saat kepolisian mendapat informasi dari masyarakat, akan terjadi transaksi sabu-sabu di pinggir Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota. Atas informasi tersebut, pada Jumat (19/3/2021), petugas melakukan pengamatan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dimaksud. Sekitar pukul 16.50 Wita, aparat mencurigai seorang laki-laki yang sedang meletakkan sesuatu di tanah pinggir jalan. Saat itu, pelaku menggunakan sepeda motor empat tak warna perak dengan nomor polisi KT 3093 MC. Petugas pun langsung menghampiri dan meringkus tersangka, yang berinisal H alias A (38). "Barang yang dia letakkan itu berisi satu poket sabu-sabu dengan berat 5,3 gram bruto," ungkap Iptu Abdillah Dalimunthe saat dikonfirmasi, Sabtu (27/3/2021). Setelah itu lanjut Dalimunthe, petugas melakukan pengembangan ke rumah tersangka tersebut di kawasan Jalan Muso Salim, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota. "Saat kami geledah rumahnya, anggota kembali menemukan barang bukti satu poket sabu-sabu seberat 15,5 gram bruto, di dalam tas kecil warna putih," ujarnya. "Kami mau memastikan lagi, ternyata kami kembali menemukan satu poket sabu-sabu seberat 5,4 gram bruto, di dalam kemasan mi instan dari kantong celana pelaku," sambungnya. Rencananya, sabu-sabu yang terbungkus dalam kemasan mi instan tersebut hendak diserahkan kepada seseorang yang telah memesan di Jalan Sulawesi, dengan menggunakan sistem jejak. "Itu berdasarkan arahan dari I yang berada di Jakarta. Kemudian, kami pun melakukan control delivery ke pemesan tersebut, dan kami pun melakukan penangkapan terhadap KH alias K (32) yang juga merupakan kaki tangan I," imbuhnya. "Dan ternyata, yang mengambil barang tersebut adalah MN (21) di Jalan Pulau Sulawesi, dekat mobil yang sedang parkir. Kami pun langsung mengamankan pelaku," sambungnya. Saat dilakukan pengembangan, petugas kembali meringkus seorang pria berinisial MF alias M (31). "Dia ini menunggu barang (sabu-sabu) tersebut di rumah K," ujarnya. Nah, sekitar pukul 19.30 Wita, salah satu pelaku yakni A, mendapatkan telepon dari I dengan menggunakan private number (nomor rahasia). Ia diminta mengambil bungkusan berisi sabu di Jalan Kadrie Oening dengan sistem jejak di sebuah gang. "Setelah diambil, ternyata berisi dua bungkus sabu-sabu seberat 100 gram bruto. Dari arahan I ini, pelaku diminta untuk menyimpannya dan mengambil lima gram dari 100 gram, dan setelah itu diserahkan ke S, yang juga diserahkan dengan sistem jejak di Jalan Sei Kalian," bebernya. Pihaknya pun kembali melakukan control delivery, dan langsung melakukan penangkapan terhadap S (40) serta AS (40) usai mengambil sabu-sabu tersebut. Tak berhenti di situ, petugas pun kembali melakukan pengembangan dengan menggunakan sistem control delivery, dengan cara mengembalikan sisa sabu-sabu seberat 95,6 gram bruto tersebut kepada I, ke Jalan Muso Salim. "Ternyata yang datang itu orang kepercayaan I, yang mengaku bernama YA (40), dan kami pun langsung mengamankan pelaku," tandasnya. Atas kejadian tersebut, ketujuh pelaku pun langsung digelandang ke Mapolresta Samarinda guna proses lebih lanjut. Sedangkan, I yang diketahui berada di Jakarta saat ini masih dalam pencarian polisi. "Jadi kalau untuk hasil penyelidikan sementara, para pelaku ini merupakan jaringan dan berperan sebagai kurir," terang Dalimunthe. Lanjutnya, mereka dijanjikan upah sebesar Rp 500 ribu, jika barang tersebut sampai ke tujuan. "Bandarnya ini pintar, mereka merekrut orang yang memang sedang memerlukan uang, sehingga mereka mau (jadi kurir narkoba)," pungkasnya. (bdp/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: