Pemprov Siapkan Rp 1 M

Pemprov Siapkan Rp 1 M

TANJUNG SELOR, DISWAY – Penyaringan atau screening COVID-19 dengan menggunakan alat buatan dalam negeri, GeNose C19, sedang diupayakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara.

Bahkan, Kepala Dinkes Kaltara, Usman, mengaku Pemprov Kaltara menyiapkan dana sekira Rp 1 miliar. Untuk membeli 6 unit mesin dan 8.500 bahan habis pakai (BHP). “Kami hanya tinggal menunggu informasi ketersediaan alat itu saja dari penyedia. Kalau sudah ada, langsung kami beli,” ujar Usman, belum lama ini. Dijelaskan, screening menggunakan GeNose bisa lebih maksimal. Dan, setiap unit GeNose bisa melakukan pemeriksaan sampel sekira 1.000 BHP per hari. “Kalau 6 unit itu beroperasi semuanya, tentu screening akan lebih maksimal, dan makin cepat penanganan COVID-19 di Kaltara,” katanya. Ia juga mengatakan, penggunaan GeNose lebih mudah. Tak memerlukan waktu lama untuk mengetahui seseorang terpapar virus Corona atau tidak. “Satu BHP biasanya membutuhkan waktu maksimal 2 menit,” ujarnya. Namun, bagi masyarakat yang nantinya hendak menggunakan GeNose, diminta untuk berpuasa terlebih dahulu. Minimal 30 menit sebelum menggunakan alat tersebut. “Termasuk merokok tidak dibolehkan,” tegasnya. Lanjutnya, jika tidak berpuasa atau merokok sebelum melakukan alat tersebut, maka akan ada kemungkinan orang yang diperiksa dinyatakan positif. “Alat itu sangat sensitif, jadi sangat rawan,” ujarnya. Ia juga mengatakan, alat GeNose digunakan paling lama hanya boleh 3 jam saja. Setelah itu, alat GeNose harus diistirahatkan untuk pengulangan sirkulasi udara. “Kalau alat itu panas, bisa error dan pemeriksaan jadi terhambat,” ungkapnya. Dari 6 unit alat yang akan dibeli, 5 di antaranya akan didistribusikan ke kabupaten dan kota di Kaltara. Sedangkan satu unit, nantinya bersifat mobile untuk mendukung kegiatan pemerintah. “Siapa tahu nanti ada kegiatan yang melibatkan orang banyak, dan mengharuskan untuk screening terlebih dahulu, maka (alat GeNose, Red) itu bisa digunakan,” ungkapnya. Lanjut Usman, pemerintah kabupaten/kota pun sedang melakukan refocusing anggaran. Sehingga, dirinya berharap ada anggaran yang dialokasikan untuk pembelian BHP atau alat GeNose secara mandiri. “Kabupaten/kota boleh menganggarkan pembelian alat itu sendiri. Kalau dirasa satu unit yang kami berikan itu kurang, silakan pakai anggaran yang ada untuk pengadaan,” ujarnya. */fst/rei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: