Waspada Longsor

Waspada Longsor

TANJUNG SELOR, DISWAY – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) sejak Selasa (23/3) dini hari, menyebabkan tanah longsor di Jelarai Selor, Kecamatan Tanjung Selor.

Kepala Pelaksana BPBD Bulungan, Fatokah yang dikonfirmasi media ini, mengaku sudah berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, untuk memindahkan tumpukan tanah longsor. Agar akses masyarakat tidak terganggu. Ia juga menyebut, ada beberapa wilayah di Bulungan yang memang masuk kategori rawan longsor. Antara lain, Gunung Seriang ke Peso, Salimbatu, Jelarai ke Tengapak, antara Tanjung Selor-Tanah Kuning. “Itu berdasarkan data yang kami miliki,” kata Fatokah, kemarin. Titik rawan longsor itu, lanjutnya, tidak hanya di sekitar permukiman masyarakat. Namun, juga jalan yang menghubungkan antarkecamatan. Yang berpotensi memutus akses masyarakat. Sedangkan potensi tanah longsor di dekat permukiman masyarakat, diakui Fatokah pihaknya belum pernah mendapat kabar kejadian tanah longsor yang menimpa rumah masyarakat. Namun, pihaknya tetap mengingatkan untuk tetap waspada. Sementara itu, masyarakat Desa Jelarai, Tasa Gung mengatakan, akibat tanah longsor, jalan di sekitar tempat pemakaman umum tertutup tanah longsoran. Masyarakat pun, lanjutnya, langsung gotong royong membersihkan tanah longsoran dengan peralatan seadanya. “Kejadiannya sekira pukul 10.00 Wita. Puluhan warga langsung membersihkan material tanah longsor di badan jalan, agar aktivitas warga tidak terhambat. Beruntung tidak ada makam yang ikut longsor,” kata Tasa. Lanjutnya, akibat longsor tersebut, ratusan makam yang berada di bibir tebing terancam ambruk. Kondisi itu, ujar Tasa, membuat masyarakat Jelarai berencana membuat turap. Untuk mengantisipasi longsor. “Luasan makam sekitar 2 hektare. Warga berharap ada perhatian pemda bersama pemdes setempat,” ujar pria yang juga Ketua Komisi II DPRD Bulungan ini. Di tempat terpisah, Kepala Desa Jelarai, Remington, juga menyebut empat makam yang berada di tebing, kondisinya cukup memprihatinkan. Sehingga, dimungkinkan akan dilakukan relokasi ke pemakaman di Jelarai Hulu. “Tapi, rencana (pemindahan makam, Red) itu, perlu dibicarakan dengan pihak keluarga. Untuk kondisi darurat, rencananya akan kita buatkan turap sementara, agar longsoran di makam tua itu bisa diantisipasi dulu,” ujarnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: