Pertumbuhan Neraca Perdagangan Melambat, Kaltim Wajib Hilirisasi

Pertumbuhan Neraca Perdagangan Melambat, Kaltim Wajib Hilirisasi

Tutuk SH Cahyono. (dok) Samarinda, DiswayKaltim.com - Meskipun neraca perdagangan Kaltim surplus, namun tren pertumbuhannya selalu menurun. Hal ini disebabkan pemerintah daerah belum melaksanakan hilirisasi untuk mencapai nilai tambah produk. Kepala KPw BI Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, sampai saat ini Kaltim masih menjual produk mentah. Hal itu akan membuat harga menjadi fluktuatif. Dan rentan menjadi ajang spekulasi tingkat global. Maka, kata Tutuk, penting sekali memproses nilai tambah produk. Supaya harga semakin stabil. Sehingga bisnis makin nyaman dan pemda bisa memproyeksi lebih baik. "Kuncinya di hilirisasi. Itu mutlak," tegas Tutuk. Meski demikian, untuk mencapai kondisi tersebut, tak bisa sendirian. Kaltim harus membuka keran investasi selebar-lebarnya. Terutama investasi langsung dari luar daerah. Tutuk mengakui, Kaltim belum mempunyai teknologi untuk hilirisasi. Sedangkan negara lain bisa maju karena melakukan penguatan teknologi, kelembagaan, dan regulasi secara sinergis. Dampaknya, nilai tambah naik dan masuk ke global value chain. "Semisal yang bikin komputer Amerika. Kita bisa bikin apanya? Kalau di Jawa bisa bikin mobil, Kaltim bisa bikin apanya?" papar Tutuk. Ia menegaskan, kemudahan investasi sudah harga mati. Investor datang membawa uang dan teknologi. Kemudian diproduksi di Kaltim supaya daerah juga mendapat manfaat. Saat ini, neraca perdagangan memang surplus. Itu disebabkan Kaltim penghasil minyak, gas, batu bara, dan sawit. Secara otomatis neraca perdagangan pasti surplus. Namun pertumbuhannya selalu melambat karena tidak bisa memberikan nilai tambah. "Kita harus belajar dari Vietnam bagaimana memasukkan investasi asing. Semua dimudahkan. Mulai dari listrik, air, kemudahan regulasi, dan kepastian hukum tidak adanya tumpang tindih lahan," sebut dia. Diketahui, berdasarkan data BPS Kaltim. Nilai ekspor Kaltim Agustus lalu mencapai US$ 1,28 miliar. Atau turun sebesar 9,55 persen dibanding Juli 2019. Ekspor migas maupun non migas menurun. Ekspor migas US$ 0,15 miliar. Turun 12,86 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara ekspor barang non migas sebesar US$ 1,13 miliar. Turun 9,09 persen dibanding bulan Juli. Secara keseluruhan, nilai ekspor Kaltim periode Januari-Agustus 2019 mencapai US$ 10,93 miliar. Turun 9,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Dari seluruh ekspor periode Januari-Agustus 2019, ekspor barang migas mencapai US$ 1,36 miliar. Turun 12,86 persen. Dan barang non migas mencapai US$ 9,57 miliar. Turun 9,09 persen dibanding periode sama tahun lalu. Neraca perdagangan Kaltim pada Agustus 2019 menunjukkan nilai positif. Surplus sebesar US$ 1,066 miliar. Turun dibanding neraca perdagangan pada Juli 2019. Yang surplus sebesar US$ 1,177 miliar. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Kaltim periode Januari hingga Agustus 2019 surplus sebesar US$ 9,146 miliar. (hdd/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: