Urban Farming sebagai Senjata Tekan Inflasi  

Urban Farming sebagai Senjata Tekan Inflasi  

Pelatihan budidaya tanaman di Kecamatan Balikpapan Selatan. Pelatihan in juga bekerja sama dengan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan. (BI Balikpapan) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Konsep pertanian di perkotaan (urban farming) semakin digalakkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Balikpapan. Program ini menciptakan kelompok masyarakat mandiri akan kebutuhan sayur-mayur dan bumbu dapur. Muara program ini tentu saja untuk menekan laju inflasi dari kebutuhan pokok dan bahan makanan sehari-hari. BI memberi pelatihan budidaya tanaman dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Pelatihan digelar maraton sejak 1 Oktober 2019 lalu. Ada lima lokasi pelatihan dengan ratusan peserta ibu rumah tangga anggota Gerakan Wanita Matilda. Kepala Kpw BI Balikpapan Bimo Epyanto menuturkan, peserta pelatihan dibekali cara merawat dan memelihara tanaman. Mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit. “Juga diajari cara membuat pestisida nabati, pupuk organik, dan teknik penyiraman tanaman,” katanya di sela pelatihan, Sabtu (5/10/2019). Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan kemampuan melakukan urban farming. Sehingga dapat menghasilkan tanaman yang sehat dan bermanfaat serta layak konsumsi. Juga memenuhi kebutuhan holtikultura dan sayuran secara mandiri. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Sepinggan Baru Fajar Iswahyurina mengatakan, warga di kelurahannya sudah lama melakukana urban farming. Seperti menanam sereh dan lengkuas secara mandiri sehingga mengurangi aktivitas berbelanja ke pasar. Adanya sosialisasi BI semakin memunculkan kesadaran untuk melakukan penghematan. “Harga cabai mahal karena kebutuhan tinggi. Jadi, alangkah baiknya kalau bisa menanam sendiri. Alhamdulilah, dapat ilmunya dari BI (Bank Indonesia). Kami sudah  sosialisasi setiap ada pertemuan PKK atau Posyandu di kelurahan mengenai masalah pengendalian kebutuhan pokok,” ucapnya. Untuk diketahui, BI juga memberikan bantuan bibit untuk 20 kelurahan. Yaitu 20.000 bibit cabai dan 2.000 bibit tomat sayur untuk implementasi urban farming di masing-masing kelurahan. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: