Potensi Cuaca Buruk

Potensi Cuaca Buruk

TANJUNG SELOR, DISWAY – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sejumlah daerah.

Daerah-daerah di Kalimantan Utara (Kaltara), salah satu yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat/petir. Bahkan, perkiraan BMKG Tanjung Harapan, hujan lebat disertai kilat/petir diperkirakan akan terjadi hingga Jumat (18/3). “Tapi fenomena itu tidak merata terjadi di Kaltara. Hanya beberapa titik saja,” ujar Kepala BMKG Tanjung Harapan, Sulam Khilmi, dikonfirmasi Disway Kaltara, Minggu (14/3). Daerah-daerah yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat/petir, yakni Kayan Selatan, Malinau, Malinau Utara, Sungai Boh, Tana Tidung, Peso, Peso Hilir, Tanjung Selor, Tanjung Palas, dan Sekatak. “Dari data kami, cuaca buruk itu akan terjadi mulai pukul 20.00 hingga 02.00 Wita,” sebutnya. Pada pukul 20.00 Wita, hujan lebat disertai kilat/petir, akan terjadi di empat daerah. Yakni Peso, Peso Hilir, Sekatak, dan Tanjung Palas Barat, dengan suhu 22-32 derajat celcius. “Untuk kecepatan angin berada di posisi 10-20 kilometer per jam, dengan kelembaban 65-95 persen,” ungkapnya. Menurutnya, hujan lebat disertai kilat/petir, terjadi akibat adanya sirkulasi siklonik. Selain itu, cuaca buruk itu, juga dipengaruhi oleh banyaknya aliran udara basah dari daratan Asia, yang membawa uap air ke Indonesia. Kondisi tersebut pun, diakuinya Sulam Khilmi karena pengaruh La Nina. Sehingga, masih berperan besar terhadap tingginya curah hujan di wilayah Kaltara. “Kami memperkirakan itu terjadi sampai Jumat (18/3) mendatang. Namun, itu belum pasti. Nanti kalau ada perpanjangan, akan kami rilis kembali,” ujarnya. Menurutnya, hal yang harus diperhatikan dari dampak kondisi cuaca tersebut, adalah terjadinya genangan, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Sementara itu, untuk di pesisir Kaltara, diperkirakan relatif aman, karena tidak terdampak potensi cuaca buruk. Namun, yang harus diperhatikan adalah gelombang tinggi, sehingga masyarakat yang beraktivitas di laut harus tetap waspada. “Kami melihat pertumbuhan awan itu tidak terjadi di laut. Dan, perkiraan kami, pesisir akan aman hingga satu minggu ke depan,” ujarnya. */FST/REI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: