Perketat Perbatasan

Perketat Perbatasan

TANJUNG SELOR, DISWAY – Daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi perhatian serius Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang. Terlebih, daerah-daerah tersebut, kerap dimanfaatkan sebagai pintu masuk penyelundupan barang illegal dan narkoba.

Karena itu, Zainal berharap perbatasan Indonesia-Malaysia yang berada di Nunukan dan Malinau, lebih diperketat. Termasuk jalur-jalur tikus yang selama ini dimanfaatkan sebagai pintu masuk. Dikatakan, selain TNI dan Polri, peran masyarakat juga sangat penting untuk ikut mengawasi. Dalam mencegah masuknya barang-barang ilegal ke dalam negeri. Termasuk narkoba. “Masyarakat bisa menjadi mitra petugas (keamanan) dan pemerintah dalam memberantas masuknya barang ilegal dan obat-obatan terlarang,” ujar Zainal, pekan lalu. “Kalau ada orang yang dicurigai, silakan lapor ke petugas. Jangan diam,” lanjutnya. Masyarakat, kata mantan Wakapolda Kaltara ini, harus memiliki kesadaran yang tinggi. Sehingga, Indonesia, khususnya Kaltara, aman dari peredaran barang ilegal dan narkoba. “Karena semua produk yang masuk secara ilegal itu, tidak jelas sumbernya. Dan, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada masyarakat,” ujarnya. Lanjutnya, persoalan perbatasan adalah pekerjaan bersama. Bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah. “Saya juga sudah berkoordinasi dengan Danrem dan Kapolda, untuk menjalin sinergi. Dan, salah satu komitmen kami adalah penjagaan di perbatasan,” ujarnya. Zainal juga mengakui bahwa Pemprov Kaltara telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, terkait masalah-masalah di perbatasan. Sehingga, perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltara, mendapat perhatian serius pemerintah pusat. Kata Zainal, tak hanya terkait masuknya barang ilegal dan narkoba, juga persoalan lain, yang harus mendapat perhatian serius. Seperti tapal batas. Apalagi, panjang perbatasan antara Indonesia-Malaysia di Kaltara, mencapai ratusan kilometer. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: