Petenis Samarinda Punya Potensi, Tapi….

Petenis Samarinda Punya Potensi, Tapi….

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Menurut petenis kawakan Samarinda, Abdul Kahar Mim. Potensi atlet tenis Samarinda ini cukup besar. Tapi mereka akan terus tertinggal dari petenis Pulau Jawa kalau masalah klasik ini belum juga ditemui jalan keluarnya.

Abdul Kahar adalah salah satu peserta turnamen tenis Wali Kota Samarinda Open 2021. Dan berhasil meraih trofi di kelas veteran. Sepanjang turnamen itu. Ia mengamati bagaimana para petenis muda Samarinda dan daerah lain di Kaltim dan Kaltara. Yang menurutnya, potensinya ada. Dan cukup besar.

Namun begitu, secara keseluruhan kualitas mereka masih di bawah petenis Pulau Jawa. Salah satu yang mengganjal proses pembinaan tenis di Samarinda adalah soal pembiayaan latihan, penyediaan fasilitas, serta biaya pertandingan.

Belum cukup banyak lapangan tenis yang memenuhi standar di Kota Tepian. Di luar itu, petenis lokal tidak cukup banyak mendapat jam terbang. Utamanya untuk menghadapi lawan dengan level di atasnya.

Karena sejauh ini, kejuaraan level tinggi masih berpusat di Pulau Jawa. Sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi atlet Samarinda untuk berpartisipasi. Berbeda dengan atlet sana yang antar provinsinya masih bisa diakses via darat dan berbiaya murah.

“Mewakili atlet tenis ya agar lebih diperhatikan biaya latihan dan pertandingan. Mereka masih kalah bersaing dari pemain tenis di Jawa. Yang memang bisa ke mana-mana, salah satunya faktor geografis. Sementara kita mau berlatih saja apalagi ikut pertandingan, sudah berapa biaya dan tiket pesawatnya. Jadi itu yang perlu diperhatikan. Khususnya dana latihan dan pertandingan ya,” terangnya.

Saat ini, Pemkot Samarinda, KONI, ataupun pengkot cabor harus mulai membuat formula jitu. Mau di kemanakan arah pembinaan atlet tenis Samarinda ini. Karena memang PR-nya masih banyak. Utamanya soal pendanaan latihan dan pertandingan tadi.

Tantangan berat ini, menurut Abdul Kahar. Bisa sedikit terurai andai ada sponsor yang bisa ditarik sebagai bapak angkat. Yang membantu pembiayaan atlet melalui pengkot ataupun klub tenis yang ada.

“Ada beberapa klub pembinaan. Kita rutin latihan di sana. Beberapa klub yang memang aktif melakukan latihan kita harapkan bisa menimbulkan bibit baru. Karena sebenarnya Samarinda dan Kaltim ini banyak sekali petenis berbakat. Cuma itu tadi kurang jam terbang dan pembinaannya. Kendala lainnya masih sama, biaya dan minimnya sponsor. Untuk lapangan standar nasional kurang 2 lagi kan, karena syarat minimal dalam satu komplek kan harus enam,” tandasnya.

Abdul Kahar sendri bisa dibilang veterannya veteran petenis asal Kaltim. sederet prestasi bergengsi telah ia lampaui pada masa emasnya. Mulai dari kejuaraan nasional maupun internasional. Bahkan pernah mencatatkan diri sebagai petenis dengan peringkat yang berhasil masuk ke babak 16 besar dunia.

“Saya mulai karier di Pelatnas itu dari tahun 1986 – 1992, setelah itu berturut – turut kemudian mengikuti kejuaraan internasional. Seerti SEA Games yang berhasil mendapatkan juara 1. Kemudian di Piala Davis menempati posisi 16 besar dunia. Lalu di kejuraan Asia di Manila. Kalau secara nasional saya peringkat satu dengan menjuarai ajang PON edisi 1989 dan 1993,” kenangnya sambil mengingat-ingat. (frd/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: