Kisah Fans Fanatik Persiba, Kumpulkan Jersey Historis Pemain Idola
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Naik turun nasib Persiba Balikpapan di Liga Indonesia. Tetap tak menurunkan minat pecinta sepak bola Kota Minyak untuk mendukungnya. Banyak yang jadi sebab mereka begitu setia. Paling mendasar adalah, bahwa Persiba Balikpapan. Lebih dari sekadar klub sepak bola.
Persiba Balikpapan merupakan klub tertua di Kalimantan. Lahir di era perserikatan. Tepatnya di tahun 1950 lalu. Dalam perjalanannya, Persiba pernah menjadi juara di 3 kasta Liga Indonesia. Yakni Divisi III 1983, Divisi II 1984, Divisi I 1985.
Banyak pemain besar yang lahir ataupun membela Beruang Madu. Maka tak heran, fans fanatik mereka tetap banyak. Walau sebagian sudah tidak aktif lagi mendukung langsung dari tribun stadion.
Panjangnya histori Persiba memiliki arti lebih bagi warga Balikpapan. Persiba telah menemani masa kecil, remaja, dewasa, hingga menua mereka. Maka meski terlempar ke Liga 2. Persiba tetap ‘harat’ di mata pendukungnya.
Panji Winas Pradana, adalah salah satu fans Persiba yang begitu setia. Pemuda kelahiran Balikpapan itu mengikuti sepak terjang Persiba sejak zaman sekolah. Atau sejak Divisi I 2004. Saat itu juga awal mulai petualangan Persiba di Liga Indonesia pertama kalinya. Setelah terdegradasi tahun 1998/1999. Ketika itu Beruang Madu bermarkas di Stadion Parikesit Pertamina.
"Jarak rumah dengan Stadion juga dekat. Jadi sering nonton langsung," katanya.
Panji yang nyaris tak pernah absen mengunjungi stadion saat laga kandang mengenang. Saat itu, jumlah suporter fanatik yang mendukung langsung sangatlah banyak. Lintas usia. Bahkan lintas daerah. Karena banyak warga Penajam Paser Utara yang jadi pendukung Beruang Madu.
Mendukung klub kebanggan pun tak sekadar menonton langsung ke stadion. Panji mulai mengumpulkan marchendise. Terutama jersey. Walau belum banyak, karena saat itu masih sekolah.
"Waktu mulai pengen koleksi ya 2011 itu. Ada jersey Persiba motif batik," ingatnya.
Ketika memiliki lebih banyak uang. Panji mulai mengumpulkan jersey original tim. Berlanjut ke yang lebih membanggakan. Yakni mengoleksi jersey yang dipakai pemain dalam pertandingan tertentu.
Histori di balik jersey tersebut. Serta proses mendapatkannya membuat Panji semakin terpacu untuk mendapatkannya. Sejak dua tahun lalu, ia rajin kopi darat dengan sesama kolektor jersey pemain Persiba. Bahkan belakangan ia mulai keranjingan mencari kolektor pemain idola dari seluruh wilayah nusantara.
"Waktu itu cerita sama teman kerja. Kebetulan dia bersaudara sepupu dengan mantan kiper Persiba 2008 Deny Marsel. Kemudian kenalan. Titip sama bang Deny kalau ketemu teman bekas pemain Persiba bisa ditanyakan bajunya, terus kabarin saya," kata Panji.
Gayung bersambut, hasrat untuk memiliki jersey pemain terkabul. Panji mulai bergerilya. Beberapa pemain pun rela memberikan jerseynya pada Panji. Tentu tidak dengan cuma-cuma. Biasanya para pemain juga menjualnya. Mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu. Uang tersebut hasil dari gaji yang memang disisihkan untuk jersey. Tak jarang dia mesti konsultasi dengan sang istri.
Ada satu cerita menarik dari Panji. Sewaktu hendak pergi ke luar rumah. Dia bertemu dengan pengendara motor saat lampu merah. Posisinya pas bersebelahan dengannya. Pengendara itu rupanya mengenakan salah satu jersey Persiba era ISL. Dengan sigap Panji langsung menanyakan dari mana si pengendara dapat jersey itu.
"Jadi dia jawab dikasih sama pemain karena masih keluarganya. Langsung saya tawar, mau tidak saya beli, gitu. Ternyata mau, kemudian menepi nego langsung saya beli," ujar bapak tiga anak ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: