Suarez Masih Hebat, Barcelona

Suarez Masih Hebat, Barcelona

Performa (masih) briliannya Luis Suarez musim ini bersama Atletico Madrid sepertinya tidak terjadi begitu saja. Selain kualitas yang masih terjaga. Suarez juga ingin memberi sebuah pembuktian. Bahwa Barcelona telah salah membuangnya dengan cara tidak terhormat.

SAMPAI hari ini, Luis Suarez masih kesal betul dengan Barcelona. Tim yang ia bela sejak 2014 hingga 2020. Tempat di mana Suarez telah memainkan 283 laga di seluruh ajang. Dengan torehan 195 gol dan 113 asis. Atau jika dikalkulasi, pemain Uruguay itu telah berkontribusi 308 gol. Dalam upaya tim Katalan meraih 13 trofi bergengsi dalam rentang waktu itu.

Melihat catatan di atas. Kita seharusnya tidak perlu terkejut. Karena Suarez memang pemain berkualitas. Kemampuan membobol gawangnya di atas rata-rata. Dedikasinya buat Barca juga tak perlu ditanyakan. Karena memang Barcelona sudah menjadi impiannya sejak masa remaja. Tapi pada akhirnya, Suarez tak ubahnya ampas tebu. Yang ketika sudah habis manisnya, dibuang begitu saja.

Tapi … tapi. Suarez masih tidak terima jika ia disebut telah habis. Ia bukan ampas tebu yang manisnya sudah hilang. Ia hanyalah pria tidak beruntung. Yang setelah memberi segalanya buat tim. Lantas Barca mengusirnya dengan cara yang tidak terhormat. Itu yang Suarez rasakan dan masih menyisakan dendam hingga saat ini.

Episode pembuktian kualitas itu diawali dengan keputusan tak populer yang diambil Suarez. Ia menerima pinangan Atletico Madrid. Rival langsung Barcelona selain Real Madrid.

Suarez mungkin terinspirasi dengan David Villa. Di mana penyerang pemenang Piala Dunia itu juga bergabung dengan Atleti usai tak terpakai di Barca. Mencetak banyak gol. Lalu memenangkan La Liga. Sebelum akhirnya hijrah ke MLS.

Dan entah kebetulan atau tidak. Jalan Suarez kini sudah hampir menyerupai Villa. Ia begitu tajam di Atletico Madrid. Dari 20 laga di La Liga. Suarez sudah membubuhkan 16 gol dan 2 asis. Masuk jajaran pencetak gol terbanyak Liga Spanyol.

Sementara Atleti sendiri kini sedang bercokol di puncak klasemen. Walau belakangan penampilan Suarez dan Atleti sedang mengendur. Sehingga Madrid dan Barca mulai memangkas jarak. Dan membuka peluang menyalip. Atleti tetap dalam posisi terbaik untuk merengkuh gelar liga.

Bagi Suarez secara pribadi. Ambisinya kini tenggal separuh jalan lagi. Ia harus segera bangkit dan membawa Los Rojiblancos menjuarai La Liga. Sehingga dendamnya akan begitu sempurna. Kata anak muda sekarang, double kill!

Dalam sebuah wawancara terbarunya, Suarez kembali mengulang kisah tak enaknya itu. Masih ada amarah di matanya. Ketika mengingat apa yang dilakukan Barca padanya.

Suarez tahu, usianya sudah 34 tahun. Tapi bukan berarti Barca dengan mudah menyangka bahwa kualitasnya sudah kelar. Menyebut Suarez tak bisa lagi bersaing di level tertinggi.

"Yang sangat mengganggu saya adalah ketika mereka mengatakan kepada saya kalau saya sudah tua dan saya tidak bisa bermain di level tinggi," ujar Suarez kepada France Football.

"Itulah yang saya tidak suka."

Performanya musim ini memang terbilang (masih) luar biasa. Dan itu yang membuatnya tidak terima. Karena begini; ia bisa saja menerima alasan Barca menendangnya. Karena merasa tenaganya sudah tak diperlukan. Tapi dengan catatan. Mantan klubnya itu merekrut penyerang yang lebih jago darinya.

SUAREZ

Sementara yang terjadi saat ini. Statistiknya bahkan hanya kalah tipis dari Messi. Pemain yang juga ‘sudah tua’. Di mana keduanya sudah sama-sama mencetak 16 gol. Bedanya hanya Messi memainkan 1 laga lebih banyak. Dan membuat 1 asis lebih banyak juga. Itu saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: