Pegadaian Cetak Kenaikan Pendapatan

Pegadaian Cetak Kenaikan Pendapatan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Sepanjang 2020, PT Pegadaian (Persero) mampu menunjukkan kinerja positif. Meskipun tantangan yang dihadapi adalah pandemi COVID-19. Terbukti tahun lalu ada kenaikan pendapatan usaha. Meningkat sebesar 24,27 persen dari 2019 sebesar Rp 17,67 triliun menjadi Rp 21,96 triliun.

Dari sisi aset naik 9,40 persen dari 2019 sebesar Rp 65,32 triliun menjadi Rp 71,47 triliun di 2020. Jumlah nasabah yang dilayani pun mengalami peningkatan sebesar 22,15 persen dari 13,86 juta orang menjadi 16,93 juta orang. Adapun omzet pembiayaan yang disalurkan terdapat peningkatan 13,34 persen dari 2019 sebesar Rp 145,63 triliun menjadi Rp 165,06 triliun pada 2020. Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyatakan, bahwa di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif dampak dari pandemi. Pegadaian tetap mempunyai ketangguhan dalam menghadapi krisis. “Kami tentu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada seluruh nasabah yang tetap loyal kepada Pegadaian,” jelasnya, Rabu (17/2). Tahun lalu, Pegadaian berhasil mencatatkan laba Rp 2,02 triliun. Serta mencatatkan kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari Rp 154 miliar di 2019 menjadi Rp 2,12 triliun di 2020. “Penambahan penempatan dana sebagai cadangan kerugian tersebut merupakan bagian dari manajemen risiko, untuk mengantipasi kemungkinan terjadinya kerugian perusahaan di masa yang akan datang sebagai akibat penurunan kualitas pembiayaan," terangnya. Kuswiyoto menyebut 2020 telah meluncurkan berbagai produk dan layanan yang membantu masyarakat dalam meningkatkan ketahanan ekonomi di masa pandemi. Program yang dilaksanakan antara lain restrukturisasi dan relaksasi kredit, Gadai Peduli dengan bunga 0 persen serta penyaluran subsidi bunga UMKM. Selain itu, transformasi digital juga dilakukan sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Sepanjang 2020 Aplikasi Pegadaian Digital telah digunakan oleh 2,1 juta nasabah dengan 3,4 juta transaksi senilai Rp 5,1 triliun. “Kami tentu senang, transformasi digital yang dijalankan oleh Pegadaian dapat diterima dan dimanfaatkan oleh banyak masyarakat. Selain memberikan kemudahan, akurasi, keamanan dan kecepatan transaksi, hal ini sejalan program pemerintah dalam membangun Industri 4.0,” ujar Kuswiyoto. Terpisah, Kepala Departemen Bisnis dan Analisis Kanwil IV Kalimantan Eko Cahyanto bahwa kinerja yang positif dan bertumbuh juga dicapai wilayah Balikpapan. Dengan pencapaian target tersebut pada tahun ini pun mengalami kenaikan pencapaian."Kontribusi pencapaian terbesar pada KCA (gadai) sebesar 70,88 persen untuk wilayah Balikpapan," bebernya. Target tahun dengan OSL rata-rata sebesar Rp 4,725 triliu. Kata dia, berbagai strategi akan dilakukan. Di antaranya penguatan core bisnis menjadi bisnis inti. Dengan program-program penjualan dan pemasaran dari kantor pusat, kantor wilayah dan kantor area untuk meningkatkan omzet dari produk inti (gadai). Selanjutnya perluasan bisnis digital."Memperbanyak transaksi digital, edukasi nasabah untuk memanfaatkan layanan digital pegadaian. Dan nasabah juga diberikan pilihan untuk tetap dapat menggunakan jasa pegadaian secara digital sehingga tidak harus datang ke outlet," pungkasnya. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: