Perwakilan Kaltim di Popnas 2021 Terserah Cabor
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Batalnya Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kaltim tahun ini. Berdampak pada keikutsertaan Kaltim di Popnas. Karena lazimnya, atlet-atlet peraih medali di Popda-lah yang akan dikirim ke kejuaraan serupa tingkat nasional itu. Maka dengan batalnya Popda, Kaltim harus diwakili siapa?
Popnas sendiri akan diselenggarakan Agustus-September 2021 nanti. Sumatera Selatan dan Bangka Belitung akan menjadi tuan rumahnya. Sejauh ini, aroma pembatalan belum terdengar. Maka diasumsikan Popnas bisa digelar sesuai jadwal.
Dengan begitu, Kaltim sudah harus menyiapkan atletnya paling tidak dalam 2 bulan ke depan. Agar keikutsertaan mereka tidak sekadarnya saja. Untuk siapa yang akan berangkat ke Sumsel dan Babel. Dispora Kaltim akan mengembalikan itu kepada masing-masing cabor.
“Nah berkaitan dengan pelaksanaan Popnas, kita sampaikan langsung untuk berhubungan dengan masing-masing cabor, bagaiamana dan siapa yang akan mewakili di sana,” Kata Kadispora Kaltim, Agus Tianur belum lama ini.
Mekanismenya juga diserahkan sepenuhnya kepada cabor. Apakah dengan penunjukan langsung berdasarkan hasil evaluasi. Atau melalui seleksi berupa turnamen tingkat Kaltim. Yang jelas, batalnya Popda Kaltim tak membuat Benua Etam absen di Popnas.
Namun begitu, Agus mengimbau agar cabor tidak kelajuan. Mesti melihat dulu kepastian penyelenggaraan Popnas. Yang sampai saat ini belum ada jadwal dan mekanisme kejuaraan. Artinya, Popnas masih berpotensi untuk turut batal.
“Jangan-jangan nanti juga dibatalin ya, seperti Berau,” selorohnya.
Jika benar dibatalkan. Agus menilai harusnya itu tak menjadi kekecewaan bagi cabor. Karena dalam kejuaraan, ada 2 aspek yang harus siap. Yakni tuan rumah, dan peserta.
“Kalau toh dipaksakan, apakah setiap provinsi benar-benar dapat mempersiapkan atletnya? Dengan kondisi seperti saat ini?” timpalnya.
Padahal untuk terjun ke kejuaraan nasional. Tidak bisa dengan persiapan seminggu dua minggu. Butuh proses panjang. Sementara pandemi COVID-19 tidak memungkinkan untuk memberi kepastian itu. Tengok saja PON yang harus diundur setahun. Serta Popda Kaltim yang justru batal usai diundur setahun juga.
“Perlu persiapan untuk menghadapi kejuaraan, butuh proses, tidak mungkin ujug-ujug langsung melakuka pertandingan tanpa persiapan yang matang. Ini soal prestasi,” tegasnya lagi.
Tapi jika pada akhirnya Popnas jadi digelar tepat waktu. Dispora Kaltim hanya meminta pada cabor untuk menyiapkan atlet terbaiknya. Dan bertanding sebagus-bagusnya. Tanpa perlu memikirkan patokan target prestasi. Asal sudah mengeluarkan kemampuan terbaik. Itu sudah cukup.
“Nah dengan situasi seperti saat ini sangat perlu penyesuaian. Meski hasilnya juga kurang maksimal. Sementara perhatian pemerintah saat ini tentu terfokus pada penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi,” pungkasnya. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: