Vaksinasi Nakes di Kaltim Belum Rampung

Vaksinasi Nakes di Kaltim Belum Rampung

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Program vaksinasi COVID-19 terhadap tenaga kesehatan di Kalimantan Timur belum rampung. Sejak dilakukan pada 14 Januari, proses vaksinasi terhadap 30.232 nakes baru mencapai 86 persen.

Kesiapan tenaga kesehatan menerima vaksin terganggu sistem aplikasi. Data nakes Kaltim seringkali tidak sinkron dengan data milik pusat. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (Diskesprov) Kaltim, Padilah Mante Runa melaporkan. Realisasi vaksinasi COVID-19 di Kaltim. Telah mencapai 86 persen. Kaltim, bahkan masuk dalam 10 provinsi dengan cakupan realisasi vaksinasi tertinggi secara nasional. "Kaltim menduduki peringkat ke-8 se Indonesia," ujarnya dalam sambungan telfon bersama Disway Kaltim, Rabu (10/2/2021). Cakupan itu, dinilai cukup tinggi jika dibanding provinsi lain di Indonesia. Ia menyebut, beberapa daerah masih jauh dari pencapaian target vaksinasi secara nasional. "Di provinsi lain, ada yang baru mencapai 40 persen capaian vaksinasinya," sambungnya.  Meski begitu, Padilah mengakui. Kaltim juga lepas dari target. Vaksinasi tahap I, ditarget selesai per tanggal 10 Februari kemarin. Namun, faktanya proses vaksinasi masih belum selesai. "Nama nakes di aplikasi kadang tidak muncul. Seluruh provinsi mengeluh begitu. Kita kerja keras sudah di daerah. Tapi ya kadang itu tidak sesuai dengan apa yang dimunculkan," keluhnya. Meski begitu, Diskesprov menarget vaksinasi nakes Kaltim bisa selesai pada bulan ini. Sementara, terkait informasi pengiriman jatah vaksin tahap selanjutnya.  Padilah mengaku belum menerima informasi terbaru dari pemerintah pusat. Namun, ia berharap jatah vaksin pada tahap kedua. Bisa diterima Kaltim secepatnya.  "Harapannya bisa di awal Maret. Atau paling cepat, di akhir Februari. Mudah-mudahan ya," katanya. Berkaitan dengan vaksinasi pada nakes yang masuk dalam kelompok lansia, sudah ada belasan orang memperoleh vaksinasi. Ia menyebut, pihaknya juga berhati-hati dalam pemberian vaksin pada nakes lansia. Karena kelompok ini, memiliki kondisi kesehatan yang rentan. "Yang datang untuk divaksin itu banyak. Tapi, banyak juga yang tekanan tinggi. Sudah diistirahatkan tidak juga turun. Jadi  tidak bisa (divaksin)," tandasnya. Pemberian vaksin bagi kelompok lansia ini kata Padilah. Masih difokuskan pada lansia. Sementara untuk lansia dari kelompok masyarakat umum, masih menunggu jatah vaksin selanjutnya.

KALTIM STERIL TERUS

Meski mendapat kritik kanan kiri, Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur, Yudha Pranoto menegaskan gerakan Kaltim Steril atau Kaltim Silent terus berlanjut. "Sampai Kaltim ini benar-benar turun dan kita benar-benar bebas dari Covid ini," tegas Yudha Pranoto usai rapat evaluasi pelaksanaan dan penanganan COVID-19, Rabu (10/2/2021). "Ini harus secara tegas kita lakukan. Kita bicara masalah nyawa dan keselamatan masyarakat," katanya. Ia menyarankan Gubernur Kaltim untuk terus melaksanakan instruksi ini secara konsisten Kepala BPBD Kaltim ini mengklaim pelaksanaan Kaltim Steril selama dua hari (Sabtu-Minggu) pada 6-7 Februari berjalan efektif. “Terbukti kasus Covid-19 di Kaltim menurun drastis dari jumlah 900, 700 hingga 500 kasus per hari beberapa hari terakhir sebelum penegakan instruksi Gubernur, menjadi 300an kasus.” "Dan setelah itu selesai (Senin-Selasa) jumlah terpapar Covid-19 naik lagi kasusnya," kata Yudha Pranoto.  (krv/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: