Hitung-hitungan Tarung Derajat Kaltim

Hitung-hitungan Tarung Derajat Kaltim

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Sejak usai Pra PON 2019 lalu. Di mana kontingen Kaltim meraih 6 medali dan berhak atas posisi 5 besar. Cabor tarung derajat Kaltim tak pernah merubah target raihan medali di PON nanti. Yakni 2 emas.

Tarung derajat Kaltim saat ini memang sedang bergairah. Pekan lalu mereka baru saja menyelesaikan agenda kejurprov virtual. Yang dioperatori oleh Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Kutai Timur.

Walau hanya memainkan kelas seni gerak. Antusiasme atlet dan pemangku cabor jadi hidup lagi. Pada rapat Review and Annual Plan (RAP) yang diselenggarakan KONI Kaltim pada Senin lalu. Pengurus Kodrat Kaltim cukup banyak bicara juga. Menyampaikan uneg-unegnya selama menjalani tahun 2020 yang teramat berat itu.

Untuk di PON sendiri. Target Kodrat Kaltim tetap 2 emas. Seperti yang mereka lontarkan usai Pra PON 2019 lalu. Target ini dianggap tidak berlebihan. Karena sudah dihitung-hitung di segala aspek. Baik level persaingan, maupun kesiapan atlet Kaltim sendiri.

"Target dua medali emas. Kalau satu emas, bukan takabur ya, Insyaallah kami mampu menjawabnya. Kami rasa cukup realistis. Dengan menambahakan satu emas lagi," terang Ketua Harian Kodrat Kaltim, Charles Rori.

Menambah satu emas yang dimaksud adalah menjadikan perolehan tarung derajat Kaltim pada Pra PON. Saat itu tim Kaltim meraih 1 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Kaltim menduduki posisi 5 besar nasional.

Keenam medali itu didapat dari kelas tarung bebas saja. Sementara seni gerak, Kaltim mentok di posisi kelima dari 17 provinsi kontestan. Sehingga tak bisa menuju PON karena Kaltim hanya memberangkatkan atlet yang masuk zona medali saja.

"Harapannya peraih medali perak dan perunggu Pra PON. Mampu mengkonversi jadi medali emas. Itu wajar juga kan, tapi kita tetap harus realistis. Melihat kekuatan lawan dari daerah lain," tambahnya lagi.

Untuk meraih target itu, Pengprov Kodrat Kaltim sangat getol untuk melakukan try out. Bukan ke luar negeri. Tapi ke tempat cabor ini lahir, Kawah Derajat, Jawa Barat. Hal lainnya adalah peningkatan SDM. Dalam hal ini adalah pelatih.

Charles mengatakan KONI Kaltim sangat mendukung usulan itu, dan akan disesuaikan dengan program dari KONI Kaltim, terkait program pembiayaan atas kegiatan mereka.

"Saat RAP juga disampaikan soal pengembangan SDM setiap cabor. Dalam hal ini terkait penataran pelatih dan wasit. Tapi, kami lebih fokus untuk dukungan kepada atlet PON. Mereka tentu harus diberikan kesempatan berlatih lebih maksimal," ungkapnya.

"Bahwa disampaikan kemudian, ketika cabor terdapat program mendatangkan pelatih lokal maupun asing, atau atlet harus try out ke luar negeri. KONI Kaltim juga siap mensuport," timpal Charles.

Agenda try out ke Jawa Barat itu kemungkinan besar akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebelum Puslatda digelar. Tapi soal bagaimana dan kapan realisasinya, semua masih tergantung pada pembiayaan dari KONI Kaltim.

"Butuh biaya bagi atlet PON itu untuk dibawa ke Kawah Derajat. Untuk berlatih langsung pada sang guru muda. Program latihannya ditangani secara khusus. Soal biaya tentu lebih murah dan lebih maksimal," tegasnya.

Setelah program penguatan kualitas atlet terpenuhi, Kodrat baru akan merencanakan program tambahan lain. Seperti pelatihan pelatih dan wasit. Fokus utama kali ini masih kepada keenam petarungnya untuk PON itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: