Angin Segar Pariwisata dengan Hadirnya Masata Kaltim

Angin Segar Pariwisata dengan Hadirnya Masata Kaltim

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Penguatan sektor pariwisata di Kalimantan Timur, kini mulai mengarah pada pemberdayaan desa wisata. Salah satu caranya yakni dengan menambah organisasi atau asosiasi kepariwisataan. Seperti mendorong masyarakat sadar wisata (Masata) untuk mendukung penguatan program desa wisata tersebut.

Itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Kadispar Kaltim) Sri Wahyuni. Menurutnya, keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Masyarakat Sadar Wisata (Masata) di Kaltim memang perlu. Mengingat kesadaran soal pariwisata di Kaltim sangat minim. Baginya, hal tersebut menjadi angin segar. Dan akan menjadi pengembangan tersendiri bagi tiap daerah. "Termasuk bagaimana arah kebijakan Pemprov Kaltim untuk pembangunan pariwisata yang berbasis pemberdayaan masyarakat (bisa) berjalan dengan baik," kata Sri Wahyuni, Minggu (31/1). Sri Wahyuni menjelaskan, Masata salah satu fokusnya desa wisata. Jika berbicara desa wisata, tentu tidak hanya paket perjalanannya saja. Tetapi juga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Termasuk akses wisata. Yang terhubung dengan pusat kedatangan pengunjung. Sri Wahyuni melanjutkan, ada hal yang tak kalah penting. Yakni soal akses wisata di tiap wilayah. Ya, beberapa hal soal itu justru susah untuk tidak digubris. Karena akses yang sulit dijangkau, padahal potensi wisata di daerah sangat memukau. Amenitas juga perlu perluasan. Segala fasilitas pendukung, yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi. Maupun atraksi, menjadi hal penting. "Jangan sampai akses wisata sulit dijangkau, sehingga masalah akses (memang) jadi omongan penting," sambungnya. Sri, panggilannya, pun tak pernah bosan mengatakan, dirinya memang tak bisa bekerja sendiri. Adanya Masata Kaltim memberikan harapan terjadinya kerja penguatan sumber daya manusia (SDM) semakin besar. Sri melanjutkan, pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu kebijakan Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Hal itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim. Di masa pandemi COVID-19 seperti ini, Sri memaparkan, sektor pariwisata salah satu yang berpotensi besar. Untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun tetap, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. "Di sinilah peran Masata bisa meningkatkan geliat pariwisata di tengah pandemi bersama stakeholders terkait pariwisata dan pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi," tandasnya. Humas DPD Masata Kaltim Dian Rosita memberikan komentar senada. Menurutnya memang hal itu perlu. Dan pemrograman itu juga senada dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dian Rosita menerangkan, program Kemenparekraf mengharuskan adanya 200 lebih desa wisata baru. Termasuk di Kaltim. "Ya kalau begini terus-menerus tak menutup kemungkinan kita juga memiliki desa wisata baru," terangnya. Disampaikan Dian, potensi wisata Bumi Mulawarman memang sangat cocok jika ada desa wisata. Karena memang keramahan dan keanekaragaman budaya ada di Bumi Etam. "Beberapa daerah bahkan masih mempertahankan kualitas originalnya, pasti sangat baik jika kita memiliki (desa wisata)," pungkas Dian, yang juga sebagai ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia Kalimantan Timur. (nad/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: