Perdana Suntik Vaksin, Wabup PPU: Geli…

Perdana Suntik Vaksin, Wabup PPU: Geli…

PPU, nomorsatukaltim.com - Kick off pencanangan vaksinasi di (PPU) lancar. Nyaris tanpa hambatan. Di aula RSUD Ratu Aji Putri Botung, Senin, (1/2/2021).

Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) batal hadir. Jadi, pejabat yang nomor satu disuntik adalah Wakil Bupati PPU Hamdam Pongrewa. "Tidak ada rasanya. Geli-geli aja," kelakarnya sesaat setelah disuntik. Di belakangnya, ada tokoh publik lainnya. Dandim 09/13PPU, Letkol Inf Dharmawan, Kapolres PPU AKBP Hendrik Hermawan, Wakapolres PPU, Kompol Aris Cai. Selebihnya ada para forkopimda, asisten, kepala OPD, anggota dewan. Jumlahnya ada belasan. Jadi yang pertama, Hamdam menuturkan dampak dari suntikan belum terasa. Tak ada perubahan yang sudah ia rasakan. "Cuma ada nyut-nyutan saja di kepala. Tapi sekarang sudah hilang," ucapnya. Memang, efek yang biasa terasa itu setelah 30 menit usai divaksin. Itu yang dijelaskan petugas di meja observasi. "Aman saja semuanya. Pemerintah sudah menjamin ini (Vaksin Sinovac) aman. Uji klinis, BPOM dan MUI sudah dilakukan. Itu yang terpenting," tegas Hamdam. Seperti yang sudah diberitakan. Ada empat meja tersedia dalam prosesnya. Pendaftaran, screening, vaksinasi dan observasi. Penerima mesti melalui semua meja itu. Disediakan pula 3 tempat tidur. Itu disediakan bagi yang memerlukan waktu istirahat sesaat. Seperti yang dialami Dandim Dharmawan. Tekanan darahnya saat diukur di atas normal. Setelah berbaring sesaat di sana, baru ia bisa divaksin. "Sempat tinggi, karena kepanasan tadi. Tapi sebentar saja," ucapnya. Usai divaksin, pejabat diberikan sertifikat. Tanda bahwa ia sudah menerima. Tinggal menunggu masa observasi selama 14 hari. Jika aman, baru menerima suntikan kedua kalinya. Pencanangan ini, kata Kadis Kesehatan dr Jansje Grace Makisurat sebagai langkah awal. Untuk memberikan kepercayaan untuk masyarakat. Kalau vaksin ini aman. Disamping hanya instruksi pemerintah semata. "Belum ada kabar kapan vaksin gelombang kedua datang. Tapi sesuai instruksi, tidak lama lagi semua masyarakat akan kebagian vaksin," jelasnya. Gelombang pertama ini, PPU dapat jatah 2.480 dosis. Jadi yang bisa menerima hanya 1.240 orang. Itu diutamakan untuk 1.100 tenaga medis (nakes). Sisanya, untuk pejabat publik. Proses vaksinasi untuk nakes itu sejatinya sudah berlangsung lebih dulu. Hingga saat ini berproses, sudah 26 persen berjalan. Adapun 113 nakes tidak menerima vaksin. Alasannya karena termasuk penyintas atau pernah terpapar COVID-19. (rsy/boy)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: