Hal-Hal Buruk pada Pemecatan Lampard
Banyak yang mengira Chelsea memecat Lampard karena faktor teknis. Akibat buruknya laju The Blues musim ini. Memang iya, tapi itu bukan jadi pemicu utamanya. Pemecatan Lampard lebih didasari pada urusan like and dislike. Lebih dari itu, Lampard ternyata dipecat dengan sangat kejam.
Jauh sebelum pemecatan ini. Sejak awal Lampard memang merupakan pengecualian. Penuh dengan ketumbenan.
Tak biasanya, Chelsea yang masih hobi ingin prestasi jalur instan itu. Merekrut Lampard yang masih bau kencur di dunia manajerial. Lazimnya Chelsea memperkerjakan pelatih yang sudah kenyam asam garam sepak bola. Yang sudah berstatus jaminan trofi.
Maka sedari awal musim 2019/20. Frank Lampard, bersama Ole Gunnar Solksjaer (pelatih MU) diprediksi jadi dua pelatih pertama yang bakal dipecat sebelum musim itu berakhir.
Pada akhirnya, keduanya mampu mempertahankan pekerjaannya hingga pergantian musim. Manchester United mengakhiri musim di posisi ketiga. Sementara Chelsea tepat di bawahnya. Lebih hebat bagi Lampard. Karena pencapaian itu didapat tanpa membeli pemain baru satu pun.
Tapi segalanya berubah ketika di musim panas lalu. Lampard membelanjakan uang sebesar 247,2 juta euro. Sembilan pemain berhasil ia daratkan ke Stamford Bridge. Dan ternyata, perkara transfer inilah yang kemudian menjadi pemicu pemecatannya kini.
*
DIPECAT DENGAN KEJAM
Menurut laporan The Athletic. Di mana media ini kerap memberitakan berita tidak populer. Yang mereka dapat dari sumber dalam klub. Dan belum pernah membuat rumor palsu sejauh ini. Lampard benar-benar diperlakukan dengan tidak baik.
Manajer 42 tahun itu mulanya dipanggil oleh oleh Chairman Chelsea Bruce Buck. Untuk datang pada sebuah pertemuan pukul 9 pagi waktu Inggris di Stamford Bridge. Pada pertemuan itulah, Lampard dikabari kalau ia dipecat. Selang beberapa jam setelah ia membawa Chelsea menang atas Luton Town di Piala FA.
Selain Buck, pertemuan itu juga dihadiri oleh Direktur Olahraga Chelsea Marina Granovskaia. Yang disebut-sebut sebagai biang kerok pemecatannya.
Dilaporkan juga kalau pertemuan itu berlangsung dalam suasana yang suram dan sedih. Kikuk. Lampard yang kecewa namun bisa menerima pemecatannya. Meminta waktu untuk berpamitan dengan para pemainnya. Tapi tahu yang terjadi? Tidak diperbolehkan!
Lampard tidak dibolehkan untuk mengunjungi pemainnya di pusat latihan Chelsea di Cobham, pada siang harinya. Untuk yang terakhir kalinya. Benar-benar kejam.
*
AKIBAT Granovskaia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: