Hujan Deras Buat Trans Kalimantan Putus

Hujan Deras Buat Trans Kalimantan Putus

TANJUNG SELOR, DISWAY – Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kaltara, Kamis (21/1), menyebabkan jalan penghubung lintas kabupaten di sekitar Sekatak Buji, Bulungan, putus.

“Iya benar, tadi pagi kami sudah menerima infonya dari Kepala Desa Sekatak Buji, jalan yang melintasi desa mereka menuju Tana Tidung, putus karena banjir,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bulungan, Fatokah. Dijelaskan Fatokah, putusnya jalan nasional itu, setelah hujan deras yang mengguyur sejak Kamis dinihari. Dengan intensitas tinggi tak kunjung berhenti. Akibatnya, gorong-gorong yang membelah jalan tersebut, tidak sanggup membendung dorongan air yang cukup deras. Kondisi itu, akhirnya menyebabkan gorong-gorong terseret air dan menyebabkan jalan ambrol. “Lebar jalan yang putus sekitar 3 meter. Sejak pagi, lalu lintas dengan tujuan Tana Tidung antre, karena tidak bisa melintas,” ujarnya. Mengatasi persoalan tersebut, BPBD Bulungan bersama pemerintah desa, aparat kepolisian dan TNI, telah membangun jembatan darurat. Agar kendaraan roda dua dapat melintas. Namun, khusus kendaraan roda empat akan dialihkan untuk melalui jalan alternatif di Desa Tangap. “Walau agak memutar sedikit jauh, tetapi ini solusi sementara, sembari nanti satker PUPR melakukan perbaikan jalan yang putus ini,” ujarnya. Bukan hanya menyebabkan ruas jalan penghubung Bulungan dengan Tana Tidung saja yang putus. Akibat hujan deras, lahan perkebunan dan pekarangan rumah warga di Desa Sekatak Buji, ikut terendam banjir. Namun, volume air yang menggenangi hanya setinggi 40-50 sentimeter. “Pekarangan dan kebun warga juga terendam, tapi air tidak sampai masuk ke dalam rumah. Kalau hujan tidak berhenti, tidak menutup kemungkinan bisa masuk ke rumah warga,” bebernya. Sebagai antisipasi, BPBD Bulungan bersama kepolisian dan pemerintah kecamatan, akan membangun posko tanggap bencana di wilayah Kecamatan Sekatak. Tujuannya, agar saat terjadi bencana banjir atau bencana alam lainnya, petugas dapat dengan sigap melakukan evakuasi warga. “Nanti petugas yang berjaga di posko itu selain dari BPBD, ada juga Karang Taruna, Tagana, kepolisian dan TNI, serta ada juga relawan masyarakat,” ujarnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: